Administrasi Dan Supervisi Pendidikan - Sarana Dan Prasarana
ADMINISTRASI
SARANA
DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok
MK.ADSP
Dosen
Pengampu H. Sukri, M.Pd
Disusun
Oleh :
KHUSILA ZULHADI
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
SUMBAWA BESAR
2013
KATA
PENGANTAR
Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Puja
dan puji syukur kehadirat Allah SWT saya panjatkan atas limpahan rahmat serta
karunia-Nya dan tak lupa salawat dan salam saya sanjungkan kepada rasul Allah
junjungan seluruh alam Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabat-sahabatnya, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang dan penuh dengan kemudahan ini, sehingga berkat kemudahan
itu saya dapat menyelsaikan makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul administrasi sarana dan prasarana
pendidikan dengan dosen pengampu H.
Sukri, M.Pd.
Tujuan
dari pembuatan portofolio ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok MK. ADSP. Makalah
ini disusun berdasarkan dari berbagai
referensi yang terkait sesuai dengan sub materi yang harus dicapai oleh
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan mata kuliah ADSP. Dalam penyusunan portofolio ini tak lepas dari
binaan dosen pengampu dan teman- teman yang telah memberikan referensi yang
sesuai, untuk itu saya ucapakan terima kasih kepada semua pihak yang terkait
dalam penyelsaian makalah ini.
Makalah
ini diselesaikan tepat waktu dengan
harapan makalah ini dapat memotivasi mahasiswa dalam belajar dan mengembangkan
kreativitasnya. kami menyadari bahwa dalam penyusunan portofolio ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun penyusunannya. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sangat membangun untuk penyusunan makalah ini. Demikian ucapan
terimakasih kami, semoga makalah ini bermamfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal
Alamin.
Sumbawa Besar, 16 Juni 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia pendidikan merupakan dunia dimana terdapat kegiatan
pembelajaran antara guru dan murid, kedua komponen ini tidak dapat dihilangkan
dalam sebuah proses pendidikan karena apabila hilang salah satu maka tidak akan
pernah tercapai tujuan pembelajaran. Namun, di sisi lain ada komponen yang juga
sangat berperan sebagai penunjang kegitan pembelajaran baik secara langsung
maupun tidak langsung. Komponen yang tidak kalah penting adalah sarana dan
prasarana.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan
hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan,
sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasi dan memahami
administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif
dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan,
sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan
dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas
sekelumit pengadministrasian sarana dan prasarana pendidikan agar proses
pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
B.
Rumusan masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan dua
inti permasalahan, yaitu :
1. Apakah
pengertian, fungsi dan tujuan Administrasi Sarana dan Prasarana?
2. Komponen apa
sajakah yang termasuk dalam ruang lingkup Administrasi Sarana dan Prasarana?
3. Bagaimana
proses Administrasi Sarana dan Prasarana di satuan pendidikan/sekolah?
C.
Manfaat
1. Agar mahasiswa/i mengetahui apakah
pengertian, fungsi dan tujuan Administrasi Sarana dan Prasarana.
2. Agar mahasiswa/i mengetahui komponen apa
sajakah yang termasuk dalam ruang lingkup Administrasi Sarana dan Prasarana.
3. Agar mahasiswa/i mengetahui bagaimana proses
Administrasi Sarana dan Prasarana di satuan pendidikan/sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sarana pendidikan adalah semua
perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam
proses pendidikan di sekolah sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
Adapun secara etimologis prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan. Misalnya: lokasi atau tempat, bangunan sekolah,
lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Jadi prasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Sedangkan menurut Soebagio, M. S.,
manajemen sarana dan prasarana merupakan proses kegiatan perencanaan,
pengorganisassian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian
logistik atau perlengkapan.
Dengan demikian dapat di tarik suatu
kesimpulan bahwa administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua
komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Sedangkan standar sarana dan prasarana
dalam setiap satuan pendidikan telah tercantum dalam PP No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 42 :
1) Setiap satuan
pendidikan wajib memilik sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
2) Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit
produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Menurut Peraturan Mendiknas Nomor 24
Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA
disebutkan bahwa :
Standar Sarana
dan Prasarana SD/MI
·
LAHAN
1) Lahan untuk
SD/MI memenuhi ketentuan rasio minimum luas
lahan terhadap peserta didik.
2) Luas lahan yang
dimaksud adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun
prasarana sekolah berupa bangunan gedung
dan tempat bermain/berolahraga.
3) Lahan terhindar
potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki
akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
4) Lahan terhidar
dari gangguan-gangguan pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan.
·
BANGUNAN GEDUNG
1) Bangunan gedung
memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik.
2) Bangunan gedung
memenuhi ketentuan tata bangunan .
3) Bangunan gedung
memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
4) Bangunan gedung
menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk
bagi penyandang cacat.
5) Bangunan gedung
dilengkapi sistem keamanan.
6) Bangunan gedung
dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt.
7) Kualitas
bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005
Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.
8) Bangunan gedung
baru dapat bertahan meimum 20 tahun.
Menurut keputusan menteri P dan K No
079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
1)
Bangunan dan perabot sekolah.
2)
Alat pelajaran yang terdiri dari
pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.
3)
Media pendidikan yang dapat di
kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang
tidak menggunaakan alat penampil.
Selain memberi makna penting bagi
terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana
dan prasarana sekolah berfungsi sebagai:
1)
Memelihara agar tugas-tugas murid yang
di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal
2)
Memberi dan melengkapi fasilitas untuk
segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar
Adapun yang menjadi tujuan dari
administrasi sarana dan prasarana
adalah tidak lain agar semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan
pendidikan. Perinciannya sebagai berikut:
1)
Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah
yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar ,yang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin
2)
Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam pembelajaran
3)
Menyediakan dan mengatur fasilitas
serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai
dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses
pembelajaran
4)
Membina dan membimbing siswa sesuai
dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat- sifat individunya.
B.
Komponen-Komponen
Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
1)
Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan
sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap
(sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria
antara lain :
1) Lahan terbangun
adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan.
2) Lahan terbuka
adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
3) Lahan kegiatan
praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek.
4) Lahan pengembangan
adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah
pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman
dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.
2)
Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari
fungsinya dapat di kelompokkan dalam :
1) Ruang
pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses
kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain : ruang perpustakaaan,
ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga, dan ruang keterampilan.
2) Ruang
administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai
kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang
tata usaha, ruang guru, dan gudang.
3) Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang
serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang OSIS, ruang WC / kamar
mandi, dan ruang BP.
3)
Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3
fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, dan fungsi penunjang.
Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam :
1) Perabot
pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan
belajar mengajar.
2) Perabot
administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.
3) Perabot
penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang.
Seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.
4)
Alat dan Media Pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang –
kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan
pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses pembelajaran
tersebut akan berjalan dengan optimal.
5)
Buku atau Bahan Ajar
Bahan ajar adalah sekumpulan bahan
pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
C.
Proses
Administrasi Sarana dan Prasarana di Sekolah
Jenis peralatan dan perlengkapan yang
di sediakan di sekolah dan cara-cara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh
besar terhadap proses belajar mengajar. Persediaan yang kurang dan tidak
memadai akan menghambat proses belajar mengajar, demikian pula administrasinya
yang jelek akan mengurangi kegunaan alat-alat dan perlengkapan tersebut,
sekalipun peralatan dan perlengkapan pengajaran itu keadaannya istimewa. Namun
yang lebih penting dari itu semua adalah penyediaan sarana di sekolah di
sesuaikan dengan kebutuhan anak didik serta kegunaan hasilnya di masa
mendatang.
Pada garis besarnya, manajemen sarana
dan prasarana meliputi 5 hal, yaitu :
4.
Penentuan Kebutuhan
Sebelum mengadakan alat-alat tertentu
atau fasilitas yang lain lebih dahulu harus melalui prosedur penelitian yaitu
melihat kembali kekayaan yang telah ada. Dengan demikian baru bisa ditentukan
sarana apa yang diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah itu.
5.
Proses Pengadaan
Pengadaan adalah kegiatan untuk
menghadirkan prasarana dan sarana pendidikan dalam rangka menunjang pelaksanaan
tugas-tugas sekolah.
Pengadaan prasarana dan sarana
pendidikan dapat dilaksanakan dengan cara : pembelian, buatan sendiri,
penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan, peminjaman, dan pendaurulangan.
Pengadaan prasarana dan sarana
pendidikan di suatu lembaga pendidikan atau sekolah dapat dilakukan dengan dana
rutin, dana dari masyarakat atau dana bantuan dari pemerintah daerah atau
anggota masyarakat lainnya.
6.
Pemakaian
Dari segi pemakaian (penggunaan)
terutama sarana alat perlengkapan dapat dibedakan atas :
1)
Barang habis dipakai.
2)
Barang tidak habis dipakai.
Penggunaan barang habis dipakai harus
secara maksimal dan dipertanggung jawabkan pada tiap triwulan sekali. Sedangkan
penggunaan barang tetap dipertanggung jawabkan satu tahun sekali, maka perlu
pemeliharaan dan barang-barang itu disebut barang inventaris.
7.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan secara continue
terhadap semua barang-barang inventaris yang kadang-kadang dianggap sebagai
suatu hal yang sepele, padahal pemeliharaan ini merupakan suatu tahap kerja
yang tidak kalah pentingnya dengan tahap-tahap yang lain dalam administrasi
sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang sudah dibeli dengan harga mahal
apabila tidak dipelihara maka tidak dapat dipergunakan.
Pemeliharaan dimulai dari pemakai
barang, yaitu dengan berhati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang
bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas profesional yang mempunyai
keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Adapun pelaksanaan pemeliharaan barang
inventaris meliputi:
1)
Perawatan.
2)
Pencegahan kerusakan.
3)
Penggantian ringan.
8.
Pengurusan dan Pencatatan
Untuk keperluan pengurusan dan
pencatatan ini disediakan instrumen administrasi berupa antara lain :
1)
Buku Inventaris
Inventarisasi adalah kegiatan
melaksanakan pengurusan penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan
barang-barang yang menjadi milik sekolah yang bersangkutan dalam semua daftar
inventaris barang.
Daftar barang inventaris merupakan
suatu dokumen berisi jenis dan jumlah barang baik bergerak maupun tidak
bergerak yang menjadi milik dan dikuasai negara, serta berada di bawah tanggung
jawab sekolah. Daftar barang itu terdiri dari:
·
kartu inventaris ruangan
·
kartu inventaris barang
·
buku inventaris
·
Buku Pembelian.
2)
Buku Penghapusan.
Penghapusan ialah kegiatan meniadakan
barang-barang milik negara atau daerah dari daftar inventaris karena barang itu
dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak berfungsi
sebagaimana yang diharapkan, atau biaya pemeliharaannya sudah terlalu mahal.
·
Kartu barang.
·
Pertanggungjawaban
Penggunaan barang-barang inventaris
sekolah harus dipertanggung jawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan
barang-barang tersebut yang ditujukan kepada instansi atasan (Kanwil)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian makalah tersebut di atas
maka dapat disimpulkan bahwa pengadministrasian sarana dan prasarana pendidikan
dalam suatu sekolah mutlak diperlukan. Karena dengan manajemen yang efektif dan
efisien diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kerja personel sekolah.
Komponen yang termasuk dalam administrasi sarana dan prasarana ini meliputi :
lahan, ruang, dan perabot. Sedangkan pada garis besarnya, manajemen sarana dan
prasarana meliputi 5 hal, yaitu : penentuan kebutuhan, proses pengadaan,
pemakaian, pengurusan dan pencatatan, dan pertanggung jawaban.
B.
saran
Demikianlah uraian singkat mengenai
administrasian sarana dan prasarana. Besar harapan kami makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua. Meskipun demikian kami menyadari bahwa
makalah kami masih banyak kekurangan. Sehingga kami senantiasa mengharapkan
masukan dan kritik yang membangun untuk kemajuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Ø B. Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ø Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ø Administrasi
sarana dan Prasarana, http://makalah-pendidikan-pendidikanpaper.blogspot.com, diakses 15 juni
2013. Pukul 13.24.
Ø David Sigalingging, Administrasi Sarana dan Prasarana, http://www.scribd.com, diakses pada tanggal 15 juni 2013 pada pukul 13.48.
Komentar
Posting Komentar