Biologi Dasar - Pertumbuhan



MAKALAH BIOLOGI DASAR
OSMOREGULASI DAN SISTEM EKSRESI


DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1:
KHUSILA ZULHADI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMAWA
SUMBAWA BESAR
2012




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Di negara kita terdapat jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam. Keadaan seperti iklim dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup beraneka tumbuhan tersebut.Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organism. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada qwaktu yang bersamaan dan saling terkait.
         Adapun perbedaannya terletak pada factor kuantitatif dan kualitatif. pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapay dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organism sehingga tidak dapat diamati.
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut :
1.2.1.   Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
1.2.2. Bagaimana tahap-tahap dari pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
1.2.3.   Ada berapa jenis pertumbuhan pada tumbuhan?             
1.2.4.    Factor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
1.3. Tujuan
1.2.1.    Menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
            1.2.2.  Menjelaskan tentang tahap-tahap dari pertumbuhan dan perkembangan pada                     tumbuhan?
1.2.3.    Menjelaskan tentang berapa jenis pertumbuhan pada tumbuhan?
            1.2.4.    Menjelaskan tentang factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?

 



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
2.1.1. Pertumbuhan
                   Perupakan suatu ciri fundamental dari seluruh makhluk hidup. Pertumbuhan sering diartikan secara sederhana sebagai suatu bertambahan ukuran, tetapi harus hati-hati dalam menggunakan definisi yang kurang lengkap ini. Seluruh tahapan pertumbuhan mencakup aktifitas biokimiawi.
                   Definisi pertumbuhan sebaiknya memenuhi keriteria peningkatan dalam ukuran yang terjadi dalam seluruh organism bersel tunggal sampai hewan dan tumbuhan tingat tinggi, yang mencerminkan aktifitas metabolisme berasosiasi dengan pertumbuhan.Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai suatu peningkatan dalam berat kering protoplasma yang irreversible. Pada pengertian disini mencrminkan suatu peningkatan dalam jumlah protein yang sudah di sintesis, dan fakta bahwa proses sintesis protein membentuk dasar pertumbuhan.
                   Pertumbuhan bisa positif atau negatif. Pertumbuhan positif bisa terjadi bila katabolisme melebihi anabolisme, sedangkan pertumbuhan negative terjadi bila anabolisme melebihi katabolisme.Sebagai contoh, dalam peristiwa perkecambahan biji dan produksi semaian berdasarkan fariasi parameter fisik, besarnya meningkat, seperti jumlah sel,ukuran sel, berat basah, panjang, volume dan kompleksitas bentuk, tetapi pada sisi lain berat kering secara actual menurun. Dari definisi . perkecambahan dalam kasus ini adalah  contoh yang tepat saat pertumbuhan negatif.
                   Berbeda dengan sebagian besar hewan yang memilki tumbuhan tebatas, sebagian besar tumbuhan trus tumbuh selama mereka masih hidup, suatu keadaan yang dikenal sebagai pertumbuhan tidak terbatas. Walaupun demikian untuk tumbuhan tertentu , seperti daun dan bunga, memperlihatkan tumbuhan yang terbatas.

      
2.1.2. Perkembangan
                   Merupakan penjumlahan seluruh perubahan secara progresif merincikan tubuh organism. Zigot tumbuhan adalah sebuah sel tunggal yang tidak memiliki kemiripan apapun dengan organisme yang akan dibentuknya nanti,  Proses berubahnya sel-sel untuk membentuk struktur dan fungsi tertentu. Sel yang membelah akan menghasilkan sekumpulan sel yang sama bentuk dan fungsinya yang selanjutnya berdiferensiasi membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Perbandingan antara pertumbuhan dan perkembangan :
Pertumbuhan
Perkembangan
Proses pertambahan ukuran (volume, massa, jumlah) sel
Proses menuju kedewasaan makhluk hidup
Bersifat kuantitatif
Kualitatif
Irreversible
Reversible

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Pm891c04XihDKiYCwp_9U_hZsNQ_TuHgPG1uYIvF-UwpiNSrDznJJHKU2A6quTBYw7cPZCEGshi8_A-kAz4O4nlIRDR3tu_i4PIkOb9TelqzJ2VMzA6l7D4re8rqzLk-CRuawR03_3y7/s1600/1-Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan-1.png

2.2. Tahap - tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
2.2.1.  Tahap Awal Pertumbuhan
                 Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.  Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
                 Pada pertumbuhan tumbuhan, pembelahan sel terutama terjadi di daerah jaringan meristem. Sebagian besar meristem terjadi di ujung akar dan ujung batang, yang disebut meristem opikal.  Saat tumbuhan muda pertama tumbuh, akar dan batangnya tumbuh memanjang. Pertumbuhan ini disebut pertumbuhann primer. Beberapa tumbuhan, seperti pohon berkayu, mempunyai batang dan akar yang tumbuh menebal. Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan sekunder.

2.2. 2.   Perkecambahan
                 Periode pertumbuhan tiap jenis tumbuhan berbeda, namun semua diawali dari proses yang sama, yaitu perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan. Embrio yang terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, anatara lain embrio akar (radikula), embrio daun (plumula), embrio pucuk (epikotil) dan embrio batang (hipokotil). Proses perkecambahan diawali ketika biji menyerap air (imbibisi).

Ada dua tipe perkecambahan, yaitu :
a) Epigeal = jika ditandai plumula muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah. Biasanya ditemukan pada tanaman dikotil.
b) Hipogeal = jika ditandai plumula dan kotiledon muncul di permukaan tanah. Biasanya ditemukan pada tanaman monokotil
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin5LkDfxPMYNMWdOAnrk4zcCrInc_BkGLWazqLPFSiSU6dHODYguUMn0z9MDF8wbefpkVyBGVjMDCxvMiPR1CvqSQcI4QYsH8wuwRmz58zULn7BSA5qNR85NEL0XEpjHFHpMCSiosTb_RB/s320/1-Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan-21.png
2.3.  Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuahn primer dan pertumbuhan sekunder.

 2.3.1 Pertumbuhan Primer
                  Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi pada jaringan meristematik dari hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar dan ujung batang.
Fase pertumbuhan membentuk akar, batang, dan daun :
1. Protoderm : Lapisan terluar membentuk epidermis
2. Merisem : akan membentuk korteks di antara style dan epidermis
3. Prokambium : akan membentuk silinder pusat (xylem dan floem)

·      Pertumbuhan pada akar
                 Meristem yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang disebut meristem apikal. Sel-sel meristem merupakan sel-sel yang aktif membelah secara mitosis. Pertumbuhan primer menyebabkan pertumbuhan secara horizontal (pertumbuhan memanjang). Berdasarkan keadaan dan sifat sel penyusunnya, akar dapat dibedakan menjadi daerah meristematis, daerah pemanjangan (elongasi), daerah pematangan (maturasi) dan daerah akar dewasa (daerah diferensiasi).

a. Tudung akar (kaliptra)
   Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut :
-    Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
-    Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen. Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang disebut kolumela.

b. Meristem
           Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel meristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apikal.

        c. Daerah pemanjangan sel
           Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.

  d. Daerah diferensiasi
           Pada daerah ini, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu. Pertumbuhan primer pada batang dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
           Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena jarak internodus (antarruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.

Pertumbuhan pada batang 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizkW4WrHEoGySDlECirWXQnycfwAiubhmS5GdT1BuPviXa5rs0bAmiRoik2qG_92GsAEE8f4Om6DC6qCOjiCBmopuG5i5jXUrc34cMjHt8WTJ2-p816Rv1xLPY-a4djryDkscpmHFSObZa/s1600/ujungabatang.JPG

Daerah pertumbuhan batang terletak di ujung batang. Pertumbuhan pada batang menunjukkan bagian yang sama dengan pertumbuhan pada akar yaitu protoderm, prokambium dan meristem dasar. Prokambium akan membentuk jaringan kambium yang bersifat meristematis sebagai sarana bagi tumbuhan untuk melakukan pertumbuhan sekunder. 


          2.3.2. Pertumbuhan Sekunder
Setelah meristem primer membentuk jaringan permanen, kemudian meristem sekunder mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil, yaitu pembentukan kambium yang terbentuk dari parenkim atau kolenkim.

                   Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
     a.    Kambium gabus (felogen)
                   Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
     b.    Kambium fasis (vasikuler)
                   Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
c.    Kambium interfasis (intervasikuler)
     Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi.   


2.4.   Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
2.4.1. Faktor Internal
1) Faktor gen
                 Yaitu faktor penurunan sifat pada keturunan yang diturunkan adalah sifat-sifat fisik.
2) Hormon
            Hormon tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Hormon tumbuh disebut juga zat tumbuh yang komponennya terdiri atas senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokini, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin :
a) Auksin
                 Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA). Hormon auksin diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar, batang dan daun. Hormon auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan justru akan menghambat terjadinya pembelashan sel, sehingga pertumbuhan sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi lambat dibandingkan dengan sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar matahari. Auksin bekerja di tempat yang gela dan berhenti di tempat terang (etiolasi)
           Fungsi auksin : - Merangsang pembelahan sel
-  Menaikkan tekanan osmotik
                                       -  Menaikkan permeabilitas sel terhadap air
b) Sitokinin
                 Ada dua jenis hormone ditokinin yaitu zeatin (merupakan sitokini alami yang terdapat pada biji jagung) dan kinetin yang merupakan sitokinin buatan. Fungsi sitokinin adalah merangsang pembelahan sel, mengahambat dominasi epical, merangsang pembentukan tunas, mempercepat pertumbuhan memanjang, menunda pengguguran daun, dan menghambat proses penuaan.
                 Efek dari sitokinin berlawanan dengan auksin pada tumbuhan. Contoh, jika sitokinin banyak diberikan kepada tumbuhan, maka akan banyak tunas, tetapi jika sedikit diberikan pada tumbuhan maka akan tumbuh banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat menghentikan dominasi pertumbuhan kumcup atas (apikal) dan merangsang pertumbuhan kuncup samping (lateral)

c) Giberelin
                 Hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah dan biji saat berkecambah. Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormone auksin. Fungsinya adalah membantu pembentukan tunas/embrio, menghambat perkecambahan dan pembentukan biji. Contoh pada tanaman kerdil.

d) Asam Absisat
                 Asam absisat merupakan hormone yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormone auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat pembelahan dan pembesaran sel. Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah.

e) Gas Etilen
                 Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah menjadi matang. Fungsi etilen adalah menyebabkan buah menjadi masak, menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokh dan tebal, dapat memacu pembungaan, yang bekerja bersamaan dengan auksin dan bersama giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan tumbuhan berumah satu.
f)   Asam Traumalin
                 Asam traumalin disebut juga hormone luka/cambium karena hormone ini berfungsi untuk memperbaikibagian tanaman yang rusak/menghasilkan kalus.

g) Kalin
                 Merupakan hormone yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan, di antaranya,
1) rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar;
2) kaulokali, dapat memacu pertumbuhan batang;
3) fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun;
4) anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga

2.4.2.  Faktor lingkungan (Eksternal)
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya Cahaya, Suhu (temperatur), Kelembapan Udarah, Air dan Unsur Hara Tanah, dan Nutrisi.
        a.  Cahaya/Sinar matahari
     Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya, sebab cahaya/sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daun tumbuhan hijau. Namun, bila kita membandingkan 2 tanaman yang disimpan di tempat yang berbeda (satu di cukup sinar dan satu di kurang sinar) menghasilkan tumbuhan yang berbeda.
Karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan mengandung air lebih banyak, tapi zat gulanya lebih sedikit.Setiap tumbuhan mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap perioda penyinaran cahaya matahari, yang disebut  fotoperiodisme.

2.  Suhu (Temperatur)
      Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Suhu juga mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan. Di Indonesia, suhu optimum berkisar antara 22-37 C.

3.  Kelembapan Udara
      Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu, tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel.

        4. Air dan Unsur Hara Tanah
      Air mutlak diperlukan tumbuhan. Fungsi air bagi tumbuhan adalah bahan pembentuk karbohidrat (dalam proses fotosintesis), sebagai pelarut garam mineral di tanah dan sebagai pelarut senyawa-senyawa dalam sel. Air juga sebagai medium/tempat reaksi enzimatis

5.  Nutrisi
      Harus mengandung unsur makro (C,H,O,N,K,S,Ca,Fe,Mg) dan unsur mikro (B,Mo,Zu,Cu,Cl).
     

 


BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
            Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupakan suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
·         Jenis-jenis pertumbuhan pada tumbuhan :
a.       Pertumbuhan primer.
b.      Pertumbuhan sekunder
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
a.    Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah faktor iklim, tanah dan biologis.
b.   Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor intersel yaitu macam-macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.

3.2.  Saran
Dengan di bentuknya makalah ini saya sebagai penulis berharap kita semua dapat lebih menghargai seberapa pentingnya tumbuhan tumbuhan bagi kehidupan kita.









DAFTAR PUSTAKA

Dra. D.A Pratiwi; Dra. Sri Maryati; Dra. Srikini; Drs. Suharno; Drs. Bambang. Buku biologi SMA jilid 3 untuk kelas XII. BAB 1 “PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN”.  Penerbit: Erlangga.
Nunung Nurhayati. Buku Biologi Bilingual Kelas XII Semester 1 dan 2, BAB 1”PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN”. Penerbit: Yrama Widya.
Nugroho, L. Hartanto, Purnomo, Issirep Sumardi. 2005. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.
http://fandy-irfan99.blogspot.com/.../pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan tumbuhan
H:/Materi Kulya biologi/pertumbuhan_dan_perkembangan_pada_tumbuhan.pdf










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statistik Fisika - Skor Baku, Koefisien Variansi, Ukuran Kemiringan Data dan Ukuran Keruncingan data

Termodinamika - Persamaan Keadaaan Gas Ideal

Fisika Modern - Sifat Partikel Dari Gelombang