Bahasa Indonesia - Karya Ilmiah Populer dan Artikel Jurnal



MAKALAH

KARYA ILMIAH POPULAR
DAN
 ARTIKEL JURNAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang di Bimbing oleh
Bapak Riady Suhendra S.Pd





DISUSUN OLEH :

KHUSILA ZULHADI
NPM :  11.01.03.0496


UNIVERSITAS SAMAWA SUMBAWA BESAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) PRODI FISIKA
SEMESTER GANJIL 2010/2011





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allh SWT yang telah melimpahkan  rahmat-Nya, sehingga penyusunan makalah ini yang berisi tentang “karya ilmiah populer dan artikel jurnal” dapat diselesaikan dengan waktu yang di rencanakan. Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kulih bahasa Indonesia.
Dalam kesmpatan ini kami haturkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah turut membantu daam menyelesaikan makalah ini. Secara khusus ucapan terima kasih itu kami tujukkan kepada bapak “Riadi Suhendra S.pd”  selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbigannya.
Pada penulisan makalah ini, mungkin masih terdapat kesalahan dan kelalaian, maka kami mohon maaf. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya saran dan kritik yana besifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.



Sumbawa Besar, 20 November 2011

Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...
ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..
iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….....

1
1.      Latar Belakang………………………………………………………………………...
1
2.      Rumusan Masalah……………………………………………………………………..
1
3.      Tujuan…………………………………………………………………………............
1
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………

2
1.      Pengertian karya ilmiah populer………………………………………………………
2
2.      Pengertian artikel jurnal……………………………………………………………….
6
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………..

14
1.      Kesimpulan……………………………………………………………………………
14
2.      Saran……………………………………………………………………………….......
14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
15




BAB I

PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang dalam membuat atau menyusun tugas yang diberikan oleh dosen, kita disuruh membuatnya dalam bentuk karya ilmiah maupun artikel jurnal. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam menyusun atau membuat karya ilmiah kita harus mengikuti langkah-langkahnya dengan benar. Agar karya ilmiah ataupun artikel yang kita buat dapat dimengerti dan dipahami oleh banyak orang. Itulah yang melatar belakangi kami membuat makalah ini agar dalam menyusun atau membuat karya ilmiah maupun artikel dapat disusun dengan benar dan mudah dipahami oleh banyak orang.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah  pengertian karya ilmiah popular ?
2.      Apakah pengertian artikel jurnal ?
3.      Bagaimana langkah-langkah membuat artikel jurnal dan karya ilmiah ?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah populer.
2.      Untuk mengetaui pengertian artikel jurnal
3.      Untuk mengetaui langkah-langkah membuat karya ilmiah populer dan artikel jurnal.







BAB II
PEMBAHASAN


A.     Karya ilmiah populer
1.      Pengertian karya ilmiah populer
Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: ilmiah, dan populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut  pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.
a.       Ilmiah
Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memnuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara professional.
Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah, Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Defenisi ilmiah ini sendiri akan mengalami reduksi (pengurangan) makna bila kelak digandengkan dengan kata populer.
b.      Populer
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Setelah pemaparan singkat ini, kiranya kita dapat menarik kesimpulan –yang semoga komprehensif—tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah populer. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa secara otomatis akan ada proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash umum, maka kata-kata populer adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Dengan pengertian seperti ini, benar bila dikatakan bahwa ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dengan masyarakat awam.
Pada dasarnya, karya ilmiah pupuler adalah karangan yang mengandung unsur ilmiah, berdasar fakta, aktualitasnya tidak mengikat. Yang dipentingkan dalam karya ilmiah populer bukan pada keindahan bahasanya, tapi lebih kepada sisi ilmiahnya (mengajarkan atau menerangkan sesuatu). Contoh “Bagaimana merawat wajah”, “Bagaimana beternak itik”, “Bagaimana cara membuat bom” dsb.

2.      Membuat Karya Tulis Ilmiah Populer
Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David Nunan, yakni:
a.       Tahap persiapan (pra-penulisan)
Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
b.      Tahap inkubasi
Tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
c.       Tahap iluminasi
Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu. Ia bisa datang ketika kita duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja di pasar atau di supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan lain-lain.
d.      Tahap verifikasi/evaluasi
Tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

3.      Beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah populer.
a.       Dalam konsep penulisan hard news (berita singkat) ada sistem yang disebut alur piramida terbalik, yang berarti dimulai dari informasi yang terpenting sampai ke detail yang kurang penting. Keuntungannya, pembaca cepat mendapat informasi utama. Untuk sebuah karya ilmiah seperti ilmiah populer, model ini kurang tepat untuk digunakan. Sebab terkesan membosankan. Hal yang terpenting sudah diketahui di awal, pembaca merasa sudah cukup dengan paragraf-paragraf awal. Tidak ada unsur menggelitik rasa ingin tahu lebih lanjut. Walau tidak salah, sistem penulisan seperti ini akan mengurangi daya tarik sebuah karya tulis ilmiah.
b.      Tentukan secara pasti, Kepada siapa anda menyajikan tulisan anda, media apa yang anda pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb), gaya penulisan apa yang paling tepat, serta kira-kira berapa lama pembaca meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda.
c.       Walau factor-faktor ini lazim digunakan untuk semua jenis karya tulis, tapi untuk penulisan ilmiah populer ia menjadi lebih urgen. Karena sekali lagi, sesungguhnya ilmiah populer adalah papan yang menjembatani antara ilmu dengan masyarakat umum. Sehingga pemilihan kata, pertimbangan segmen tulisan, termasuk kemungkinan waktu pembaca amat penting dipertimbangkan.
d.      Kecerdasan menentukan topik bahasan akan sangat berpengaruh kepada menarik atau tidaknya hasil karya tulis. Ada beberapa kiat untuk menarik minat pembaca terhadap sebuah tulisan seperti ilmiah populer, di antaranya:
1)      Kaitkan dengan kondisi actual.
2)      Kaitkan dengan aktivitas sehari-hari.
3)      Perkenalkan ilmu atau temuan baru.
4)      Bahas permasalahan dengan sudut pandang yang baru, atau berbeda dengan bahasan-bahasan topik sejenis.

4.      Ciri-ciri Karya Ilmiah Populer
a.       Berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya.
b.      Tidak subjektif.
c.       Tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional.
d.      Memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis.
e.       Mampu menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' sesuatu yang disajikan itu terjadi.
f.       Bahasan tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.

5.      Bentuk-bentuk Tulisan Ilmiah Populer
a.       Deskriptif-naratif. Bersifat ringan, tidak membutuhkan rasa penasaran pembaca. Dinikmati secara rileks. Contoh: tulisan di koran, majalah wanita, majalah keterampilan.
b.      Deskriptif-ekspositoris. Menyuguhkan kupasan tulisan yang lebih mendalam. Contoh: riwayat penemuan atau sejarah terjadinya sesuatu secara historis, atau proses pembentukan sesuatu. Berisi juga tentang penjelasan yang berkenaan dengan Mengapa dan Bagaimana. Banyak ditemukan pada majalah Intisari, Tempo, Trubus.
c.       Deskriptif-argumentatif. Menyuguhkan masalah yang diikuti dengan cara pemecahan masalahnya. Contoh: Jurnal Penelitian.


B.     Artikel jurnal
1. Pengertian artikel jurnal.
a. Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau internet. Misal bila kita menulis tentang tips membina persahabatan dan dimuat di koran atau media lainnya, maka tulisan itu disebut dengan artikel.
b. Menurut Ichtiar Baru, artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang membahas pokok masalah secara lugas. Sehingga yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi yang benar dan aktual, susunannya rapi, dan hemat dengan kata-kata.
c. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, artikel adalah karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dan sebagainya.
d. Di dalam The America Heritage Desk Dictionary dkatakan bahwa artikel adalah bagian tulisan nonfiksi yang berbentuk bebas, bagian dari penerbitan seperti laporan dan esai.
e. Dalam Longman Pitman Office Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah sebuah tulisan prosa nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian  bebas dari sebuah majalah, koran, dan lain-lain.
f. Dalam Webster's Collegiate Thesaurus diterangkan bahwa artikel adalah karangan, catatan, kritik, manifes, reportase, putusan, pelajaran, survey.

2. Langkah-langkah membuat artikel jurnal
Kita harus membaca pedoman penulisan artikel dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan. Memang derajat pedoman tersebut berbeda-beda pada setiap jurnal dari yang hanya garis besar saja sampai dengan yang sangat rinci.
Informasi umum yang diberikan dalam panduan penulisan itu adalah format penulisan (ukuran dan jenis kertas, spasi, penomoran halaman, jumlah baris per halaman, margin dan penomoran setiap baris tulisan), penulisan title page (judul artikel, penulis berserta alamatnya, alamat korespondensi dan permintaan reprint), penulisan badan artikel.
Kita harus memperhatikan format pada jurnal terpilih. Sering terjadi editor menolak suatu artikel ilmiah dikarenakan tulisan tersebut tidak memenuhi persyaratan format yang telah ditentukan. Oleh sebab itu format harus dicermati.
Hal yang pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran dan jenis kertas. Pada umumnya ukuran yang digunakan adalah A4 atau letter dengan berat 80 gram. Setelah itu perhatikan ukuran spasi (biasanya 2 spasi), ukuran marjin kiri, kanan, atas dan bawah (bervariasi tergantung jurnal), ukuran font (paling sedikit 10 point), petunuk penomoran halaman (atas atau bawah, kanan, tengah atau bawah), batas jumlah halaman yang diijinkan, jumlah baris per halaman (biasanya 20-25 baris). Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap baris pada setiap halaman diberi penomoran pada sisi kiri kertas. Penomoran baris sangat penting sebagai rujukan bagi reviewer atau editor serta penulis pada waktu memberi jawaban atas ulasan yang diberikan oleh reviewer. Selain itu, perlu diperhatikan boleh tidaknya pemenggalan kata dan penggunaan right justification. Kadang sebuah jurnal juga menentukan jenis huruf yang digunakan.
a.       Penulisan Title Page
Pada tittle page (lihat lampiran 2) biasaya ditulis judul artikel, nama penulis dan alamat lembaga dimana penelitian itu dilakukan, dan alamat penulis korespondensi. Umumnya Running head little yaitu judul artikel dalam bentuk singkat (yang nantinya akan muncul pada halaman tertentu pada artikel yang telah dicetak bersama dengan nama penulis) juga dicantumkan pada halaman judul ini. Cara penulisan halaman judul ini untuk setiap jurnal berbeda-beda. Pada halaman judul ini perlu diperhatikan apakah judul ditulis tebal, miring, huruf kapital atau huruf kecil. Secara umum judul ditulis paling atas dan di tengah-tengah. Ada jurnal yang menentukan judul dicetak tebal, nama penulis dan alamat dicetak miring. Selain itu, perlu diperhatikan penggunaan ukuran huruf. Justifikasi judul, nama penulis dan alamat juga perlu diperhatikan.
Alamat penulis dalam jurnal bertaraf internasional adalah lembaga yang betul-betul memberi sumbangan dan ikut ambil bagian dalam penelitian. Sebagai contoh, seorang dosen melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Andalas. Setelah lulus ia pulang kembali ke institusi dimana ia bekerja. Jika ia mempublikasikan hasil penelitiannya, maka alamat penulis adalah Universitas Andalas. Penulis dapat mencantumkan alamat sekarang (alamat dimana ia bekerja) pada catatan kaki.
Judul biasanya diminta sesingkat mungkin tetapi mencerminkan isi dari artikel ilmiah termaksud. Singkatan biasanya tidak dianjurkan dalam judul. Jumlah huruf pada running head bervariasi (biasanya tidak lebih dari  55 huruf). Nama penulis yang dicantumkan biasanya yang benar-benar memberikan kontribusi pada penelitian tersebut. Memang tidak ada patokan yang berlaku. Bisa saja, pencantuman nama penulis tergantung pada kesepakatan di antara penulis. Jika penulis lebih dari satu, maka cantumkan penulis yang bertanggungjawab dalam surat-menyurat. Biasanya penulis atau peneliti senior. Peneliti senior tidak harus sebagai penulis utama.
b.      Abstract dan Keywords
Format abstrak juga bervariasi, sehingga kita harus benar-benar teliti membaca pedoman penulisan pada jurnal tersebut yang meliputi format (kapital atau tebal, center atau pada baris baru yang diikuti oleh kalimat pertama abstrak, spasi). Pada umumnya, jurnal meminta abstrak ditulis pada halaman terpisah. Untuk mempermudah, sebaiknya kita memperhatikan contoh artikel terbaru. Secara umum, abstrak ditulis dalam satu paragraf yang berisi tujuan penelitian, materi dan metodologi penelitian, hasil utama penelitian, kesimpulan dan kata kunci (key words). Jika artikel tersebut berupa tinjauan pustaka, abstrak berisi tentang latar belakang, hasil utama berupa temuan teoritik, kesimpulan dan kata kunci. Pada abstrak biasanya tidak terdapat pembahasan, tabel, pustaka, sitasi, dan gambar. Singkatan biasanya diperbolehkan dalam abstrak.
Abstrak inilah yang biasanya digunakan dalam abstracting yang akan disebarluaskan baik secara elektronik maupun cetak. Oleh sebab itu kita harus mampu mengungkapkan hasil penelitian kita secara menyeluruh sehingga pembaca bisa menangkap isi artikel tanpa harus mengacu ke artikel yang lengkap. Pembaca yang tertarik biasanya akan mencari artikel lengkapnya. Jumlah kata maksimum dalam abstract umumnya dibatasi antara 100 dan 250 kata. Namun ada juga jurnal yang memberi batasan sampai dengan 400 kata. Satu kata ditetapkan sebagai kumpulan karakter yang diapit oleh space. Abstract ditulis dengan kalimat past tense, dan umumnya tidak diperkenankan lagi mengulangi judul artikel dalam isi abstract. Abstract biasanya akan ditutup dengan kata kunci (keywords).
Kata kunci sangat penting dalam pengideksan artikel. Jika pembaca ingin mencari artikel dengan kata kunci, maka salah satu kata kunci yang kita tulis akan bisa membuka artikel tersebut. Oleh sebab itu, kita harus memilih kata kunci yang paling baik mewakili topik yang dibahas. Jumlah kata kunci bervariasi dari 3-6. Tata cara penulisan key words bervariasi. Ada jurnal yang menuliskan kata kunci berdasarkan urutan abjad. Ada juga yang berdasarkan urutan dimulai dari kata kunci spesifik sampai dengan kata kunci umum atau sebaliknya. Ada juga yang dimulai dari kata kunci yang paling penting sampai dengan yang kurang penting atau sebaliknya. Lihat contoh abstract pada lampiran 3.
c.       Introduction
Bagian ini mengandung isi sebagai pengantar yang berisi justifikasi penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian. Jika artikel berupa tinjauan pustaka, maka pendahuluan berisi latar belakang yang memuat tentang pentingnya “permasalahan” tersebut diangkat, hipotesis (jika ada) dan tujuan penulisan artikel. Pada bagian ini pustaka hanya dibatasi pada hal-hal yang paling penting. Perlu diperhatikan metode penulisan pustaka rujukan sesuai dengan contoh artikel atau ketentuan dalam Instruction for authors. Jumlah kata dalam bagian ini juga kadang dibatasi jumlah katanya. Ada juga jurnal yang membatasi jumlah referensi yang dapat disitir pada pendahuluan, tidak lebih dari tiga pustaka. Tidak dibenarkan membahas secara luas pustaka yang relevan pada pendahuluan. Pada sebagian besar jurnal Introduction ditulis dalam kalimat present tense. Perlu diperhatikan apakah “introduction” ditulis segera setelah abstract, atau harus pada halaman baru.
d.      Materials and Methods
Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa subheading untuk lebih rapi. Dalam bagian ini umumnya tidak dibatasi jumlah kata atau panjang tulisan, sehingga kita akan lebih leluasa menjelaskan materi dan metodologi yang digunakan. Perlu diketahui bahwa para reviewer akan banyak menekankan pemeriksaan pada materi dan metode ini. Karena, kevalidan hasil yang kita peroleh ditentukan oleh penggunaan materi dan pendekatan metodologi yang digunakan. Oleh sebab itu, kita harus menulis secara lengkap jenis materi dan metodologi yang kita lakukan dalam penelitian, sehingga reviewer bisa memahami prosedur yang digunakan dalam penelitian.
Dalam bagian ini kita bisa menyajikan tabel, skema atau gambar untuk memperjelas dan meringkas informasi yang akan ditulis. Bagian ini ditulis dengan kalimat past tense. Jika kita merujuk metode dari hasil penelitian orang lain, maka kita tidak perlu menuliskannya secara mendalam. Cukup ditulis bahwa pengukuran “apa” menggunakan metode “siapa”.
e.      Results and Discussion
Setiap jurnal mempunyai pola yang baku atau yang fleksibel dalam bagian ini. Ada jurnal yang memisahkan Results dari Discussion, atau menyatukannya, dan ada pula yang menyerahkannya kepada penulis sesuai dengan kenyamanan dalam penyajiannya.
Jika Results terpisah, bagian ini hanya menyajikan hasil penelitian tanpa membahasnya. Keuntungan cara ini adalah pembahasan bisa lebih terarah dan menyeluruh karena bisa membahas variabel atau parameter yang saling berhubungan sekaligus. Keburukannya adalah bahwa dalam membahas kita cenderung memulai lagi sedikit dengan hasil, sehingga akan mengulang lagi apa yang sudah disajikan dalam hasil. Jika results digabung dengan discussion, pembahasan bisa langsung mengikuti penyajian hasil.
Keuntungan cara ini adalah setiap hasil langsung dibahas, sehingga tidak perlu menyinggung lagi jika membahasnya. Keburukkannya adalah kita cenderung mengulang pembahasan yang saling berkaitan. Namun untuk menulis pada salah satu cara di atas kita bisa menggunakan teknik yang baik sehingga penyajian hasil dan pembahasan bisa lebih menarik.
Dalam penyajian results ungkapkan hasil yang diperoleh secara jelas dan lugas tanpa komentar. Pembaca diundang untuk mengambil kesimpulannya sendiri, kemudian membandingkannya dengan pernyataan penulis setelah pembaca sampai pada bagian discussion. Sajikan data terpilih dengan ringkas. Pada tahap ini, penulis sebaiknya membentuk argumen yang akan menjadi tulang punggung discussion. Dengan demikian, hal-hal pokok dalam results perlu diberi penekanan. Pada bagian results, biasanya digunakan kalimat past tense yang sederhana. Untuk penyajian data yang sederhana gunakan tabel. Untuk data yang rumit dan banyak gunakan gambar. Tidak dibenarkan menyajikan gambar dari tabel yang telah disajikan. Rataan angka yang disajikan dalam tabel dan gambar pada sebagian besar jurnal internasional disertai oleh ukuran penyebaran seperti SD, SE, Results harus ditulis secara sistematis. Kita tulis hasil mulai dari hasil utama baru diikuti oleh data atau hasil pendukungnya atau sebaliknya, dari data pendukung baru ke hasil utamanya.
Pada umumnya jurnal internasional tidak menginginkan bahasa statistik ditulis dalam teks hasil. Dalam bagian discussion yang perlu kita bahas adalah hasil tersebut apakah menerima atau menolak hipotesis yang kita kemukakan. Jadi disini dibahas kenapa hipotesis diterima atau ditolak. Biasanya discussion akan ditutup dengan kesimpulan jika tidak ada heading khusus untuk kesimpulan.
Agar discussion menarik untuk dibaca, maka mulailah dengan kata-kata kunci. Demikian pula setiap paragraf sebaiknya dibuka dengan kalimat topik yang membawa gambaran jelas kepada pembaca. Sebaiknya discussion dirancang dengan argumen yang kuat. Ini akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk merangsang minat pembaca, sehingga pembaca tertarik untuk membaca seluruh artikel. Spekulasi dapat dibenarkan dalam discussion sepanjang didukung oleh argumen yang kuat.
Kutipan dalam discussion sangat penting untuk memperkuat argumentasi penulis. Kutipan harus memberikan informasi yang benar. Hal ini sangat penting bagi pembaca yang ingin mengikuti argumen penulis dengan seksama, agar dengan tepat menemukan apa yang dicarinya dalam artikel asli sesuai dengan pengarahan penulis.
Acuan mempunyai banyak kegunaan, antara lain dapat dijadikan otoritas tertinggi yang menjadi dasar argumen. Acuan dapat menjadi otoritas sementara yang keabsahannya menjadi tantangan pembaca, atau bahkan ternyata salah sama sekali. Mungkin saja penulis dapat memberikan penekanan pada waktu penulisan kutipan dalam teks. Perhatikan beberapa pernyataan berikut:
“Semua bakteri aerobil peka terhadap umtomycin (Burhan, 1979).”
Pernyataan ini menyiratkan bahwa konsep tersebut dapat diterima. Burhan adalah orang pertama yang mengemukakan, dan penulis menyetujuinya.
“Burhan (1979) menemukan bahwa semua bakteri aerobik peka terhadap umptomycin.”
Pernyataan ini menyiratkan konsep yang kurang dikenal, Burhan yang menyimpulkan, dan penulis setuju dengan pendapatnya.
Burhan (1979) menyatakan bahwa semua bakteri aerobik peka terhadap umptomycin.”
Dalam kalimat ini tersirat bahwa pendapat Burhan mungkin bertentangan dengan pendapat umum, dan penulis untuk sementara tidak menentukan pilihan dalam masalah ini.
f.        Conclusion atau Implication atau Summary
Dalam conclusion sarikan apa yang menjadi hasil utama penelitian (menolak atau menerima hipotesis) dalam kalimat yang sederhana. Hindari kalimat berbau statistik. Conclusion disusun berdasarkan fakta yang ditemukan dalam penelitian.
g.       Acknowledgement
Ucapan terima kasih biasanya ditempatkan pada akhir tulisan sebelum daftar pustaka. Biasanya yang perlu disebutkan adalah penyandang dana. Berikan nomor kontraknya jika ada, karena ini juga nanti sebagai dokumentasi bagi pemberi dana bahwa penelitian yang dibiayai telah dipublikasikan di tingkat internasional.
Ucapan terimakasih juga dapat diberikan kepada perorangan, lembaga atau kelompok yang telah memberi bantuan teknis dan saran. Ucapan terimakasih sebaiknya ditulis dengan sederhana.
h.      References
Penulisan daftar pustaka bervariasi tergantung kepada format setiap jurnal. Untuk itu, kita harus mengacu kepada pedoman penulisan pada jurnal tersebut. Secara umum, penyusunan daftar pustaka terdiri atas dua jenis, yaitu dengan cara penomoran dan penyusunan secara alfabetis. Daftar pustaka yang digunakan diutamakan dari artikel-artikel yang telah dipublikasikan secara internasional. Daftar pustaka dari publikasi nasional dapat digunakan pada jumlah terbatas. Tesis dan disertasi dapat pula digunakan sebagai daftar pustaka. Kadang subuah artikel ditolak karena daftar pustaka hanya berasal dari hasil penelitian yang tidak dipublikasikan, seperti misalnya laporan penelitian, atau hanya berasal dari publikasi lokal.
i.         Penulisan Tabel
Dalam penerbitan jurnal internasional, tabel selalu ditulis dalam halaman terpisah dari teks, biasanya setelah daftar pustaka. Tabel diberi nomor urut mengikuti angka arab, dan setiap tabel diketik dalam halaman terpisah. Sebelum membuat tabel perhatikan dulu format yang ada pada contoh artikel terbaru.
Umumnya garis horisontal sepanjang halaman yang diperbolehkan hanya tiga, yaitu pada bagian atas (judul kolom) dan satu pada penutup tabel. Garis vertikal sama sekali tidak diperbolehkan.
Judul tabel biasanya ditempatkan di atas tabel. Perhatian format penulisan judul tabel. Sistem penulisan satuan variabel yang ditabulasikan juga perlu diperhatikan dengan cermat.
Syarat yang selalu ditekankan dalam pembuatan tabel adalah bahwa pembaca bisa memahami dan menginterpretasikan tabel itu sendiri tanpa harus membaca teks. Susunlah data pada tabel sesuai dengan urutan penyajian dan pembahasan dalam teks. Kelompokkan data sejenis dalam satu tabel.
j.        Figure Legends atau Judul Gambar
Biasanya judul gambar dilampirkan setelah tabel. Tuliskan judul gambar dalam halaman terpisah dari gambarnya. Jika ada beberapa gambar, bisa diberi nomor dan judulnya dan mengetiknya dalam satu halaman. Perhatikan format penulisan judul gambar pada artikel contoh.
k.       Figure
Gambar digunakan untuk menyajikan data yang sangat banyak. Setiap gambar dicetak pada halaman terpisah. Untuk tidak membingunkan, tuliskan nomor gambar dan nama penulis dibalik (halaman belakang) gambar tersebut. Selain itu, untuk gambar yang tidak langsung kelihatan mana bawah dan atas, harus ditunjukkan di margin gambar tersebut dengan pensil. Karena gambar tidak disertai dengan judulnya, jangan sampai salah memberikan nomor di belakang gambar atau salah mengurutnya dalam teks.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari penjelasan diatas kami dapat menyimpulkan karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Cara membuat karya tulis ilmiah diperlukan empat tahap yaitu tahap persiapan (pra-penulisan), tahap inkubasi, tahap iluminasi dan tahap verifikasi/evaluasi. Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau internet. Misal bila kita menulis tentang tips membina persahabatan dan dimuat di koran atau media lainnya, maka tulisan itu disebut dengan artikel. Langkah-langkah dalam membuat artikel jurnal adalah format penulisan (ukuran dan jenis kertas, spasi, penomoran halaman, jumlah baris per halaman, margin dan penomoran setiap baris tulisan), penulisan title page (judul artikel, penulis berserta alamatnya, alamat korespondensi dan permintaan reprint), penulisan badan artikel.
B.     Saran
Sebaiknya dalam membuat atau menyusun sebuah artikel jurnal atau karya ilmiah popular harus memperhatikan langkah-langkahnya, agar artikel jurnal ataupun karya ilmiah popular yang kita buat bisa baik dan senang dibaca oleh banyak orang serta mudah dipahami.





DAFTAR PUSTAKA










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statistik Fisika - Skor Baku, Koefisien Variansi, Ukuran Kemiringan Data dan Ukuran Keruncingan data

Termodinamika - Persamaan Keadaaan Gas Ideal

Fisika Modern - Sifat Partikel Dari Gelombang