Bahasa Indonesia - Karya Ilmiah Populer dan Artikel Jurnal
MAKALAH
KARYA ILMIAH POPULAR
DAN
ARTIKEL JURNAL
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang di Bimbing oleh
Bapak
Riady Suhendra S.Pd
DISUSUN
OLEH :
KHUSILA
ZULHADI
NPM : 11.01.03.0496
UNIVERSITAS SAMAWA
SUMBAWA BESAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN (FKIP) PRODI FISIKA
SEMESTER GANJIL 2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allh SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penyusunan makalah ini
yang berisi tentang “karya ilmiah populer dan artikel jurnal” dapat
diselesaikan dengan waktu yang di rencanakan. Makalah ini di ajukan untuk
memenuhi tugas mata kulih bahasa Indonesia.
Dalam
kesmpatan ini kami haturkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada segenap pihak yang telah turut membantu daam menyelesaikan makalah ini.
Secara khusus ucapan terima kasih itu kami tujukkan kepada bapak “Riadi
Suhendra S.pd” selaku dosen mata kuliah
bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbigannya.
Pada
penulisan makalah ini, mungkin masih terdapat kesalahan dan kelalaian, maka
kami mohon maaf. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya saran dan kritik
yana besifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir
kata kami ucapkan terima kasih.
Sumbawa
Besar, 20 November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………...
|
ii
|
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………..
|
iii
|
BAB
I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….....
|
1
|
1. Latar
Belakang………………………………………………………………………...
|
1
|
2. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………..
|
1
|
3. Tujuan…………………………………………………………………………............
|
1
|
BAB
II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………
|
2
|
1.
Pengertian karya ilmiah
populer………………………………………………………
|
2
|
2.
Pengertian artikel
jurnal……………………………………………………………….
|
6
|
BAB
III
PENUTUP……………………………………………………………………………………..
|
14
|
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………
|
14
|
2. Saran……………………………………………………………………………….......
|
14
|
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
|
15
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pada
zaman sekarang dalam membuat atau menyusun tugas yang diberikan oleh dosen,
kita disuruh membuatnya dalam bentuk karya ilmiah maupun artikel jurnal. Untuk
mendapatkan hasil yang baik dalam menyusun atau membuat karya ilmiah kita harus
mengikuti langkah-langkahnya dengan benar. Agar karya ilmiah ataupun artikel
yang kita buat dapat dimengerti dan dipahami oleh banyak orang. Itulah yang
melatar belakangi kami membuat makalah ini agar dalam menyusun atau membuat karya
ilmiah maupun artikel dapat disusun dengan benar dan mudah dipahami oleh banyak
orang.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah pengertian karya ilmiah popular ?
2. Apakah
pengertian artikel jurnal ?
3. Bagaimana
langkah-langkah membuat artikel jurnal dan karya ilmiah ?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian karya ilmiah populer.
2. Untuk
mengetaui pengertian artikel jurnal
3. Untuk
mengetaui langkah-langkah membuat karya ilmiah populer dan artikel jurnal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karya
ilmiah populer
1. Pengertian
karya ilmiah populer
Untuk
memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila
dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: ilmiah, dan
populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang
jenis tulisan ini. Berikut pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.
a.
Ilmiah
Ilmiah
berarti bersifat ilmu, atau memnuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya
ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu
dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan
metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa
baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang
lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas,
jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang
didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu
paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas
penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang
dianalisis oleh ahlinya secara professional.
Contoh
dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper),
artikel ilmiah, Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Defenisi ilmiah ini
sendiri akan mengalami reduksi (pengurangan) makna bila kelak digandengkan
dengan kata populer.
b.
Populer
Dalam
Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai
orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada
umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada
penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh
masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Setelah
pemaparan singkat ini, kiranya kita dapat menarik kesimpulan –yang semoga
komprehensif—tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah populer.
Seperti yang kita katakan di atas, bahwa secara otomatis akan ada proses
reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata
populer. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash umum,
maka kata-kata populer adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah populer adalah karya
tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa
umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Dengan
pengertian seperti ini, benar bila dikatakan bahwa ilmiah populer adalah sarana
komunikasi antara ilmu dengan masyarakat awam.
Pada
dasarnya, karya ilmiah pupuler adalah karangan yang mengandung unsur ilmiah,
berdasar fakta, aktualitasnya tidak mengikat. Yang dipentingkan dalam karya
ilmiah populer bukan pada keindahan bahasanya, tapi lebih kepada sisi ilmiahnya
(mengajarkan atau menerangkan sesuatu). Contoh “Bagaimana merawat wajah”,
“Bagaimana beternak itik”, “Bagaimana cara membuat bom” dsb.
2.
Membuat Karya
Tulis Ilmiah Populer
Secara
umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David
Nunan, yakni:
a. Tahap
persiapan (pra-penulisan)
Tahap
persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan
informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik
tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati,
dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
b. Tahap
inkubasi
Tahap
inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya
sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah
atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami
telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
c. Tahap
iluminasi
Tahap
iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang
seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa
yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar.
Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu. Ia bisa datang ketika kita duduk di
kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja di pasar atau di
supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan lain-lain.
d. Tahap
verifikasi/evaluasi
Tahap
terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap
iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus
tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang
perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung
hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih
sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
3. Beberapa
catatan penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah populer.
a. Dalam
konsep penulisan hard news
(berita singkat) ada sistem yang disebut alur piramida terbalik, yang berarti
dimulai dari informasi yang terpenting sampai ke detail yang kurang penting.
Keuntungannya, pembaca cepat mendapat informasi utama. Untuk sebuah karya
ilmiah seperti ilmiah populer, model ini kurang tepat untuk digunakan. Sebab
terkesan membosankan. Hal yang terpenting sudah diketahui di awal, pembaca
merasa sudah cukup dengan paragraf-paragraf awal. Tidak ada unsur menggelitik
rasa ingin tahu lebih lanjut. Walau tidak salah, sistem penulisan seperti ini
akan mengurangi daya tarik sebuah karya tulis ilmiah.
b. Tentukan
secara pasti, Kepada siapa anda menyajikan tulisan anda, media apa yang anda
pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb), gaya penulisan apa yang
paling tepat, serta kira-kira berapa lama pembaca meluangkan waktu untuk
membaca tulisan anda.
c. Walau
factor-faktor ini lazim digunakan untuk semua jenis karya tulis, tapi untuk
penulisan ilmiah populer ia menjadi lebih urgen. Karena sekali lagi,
sesungguhnya ilmiah populer adalah papan yang menjembatani antara ilmu dengan
masyarakat umum. Sehingga pemilihan kata, pertimbangan segmen tulisan, termasuk
kemungkinan waktu pembaca amat penting dipertimbangkan.
d. Kecerdasan
menentukan topik bahasan akan sangat berpengaruh kepada menarik atau tidaknya
hasil karya tulis. Ada beberapa kiat untuk menarik minat pembaca terhadap
sebuah tulisan seperti ilmiah populer, di antaranya:
1) Kaitkan
dengan kondisi actual.
2) Kaitkan
dengan aktivitas sehari-hari.
3) Perkenalkan
ilmu atau temuan baru.
4) Bahas
permasalahan dengan sudut pandang yang baru, atau berbeda dengan
bahasan-bahasan topik sejenis.
4. Ciri-ciri
Karya Ilmiah Populer
a. Berisi
fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya.
b. Tidak
subjektif.
c. Tidak
mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional.
d. Memperlihatkan
kerja nalar dan bersifat analitis.
e. Mampu
menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' sesuatu yang disajikan itu terjadi.
f. Bahasan
tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.
5. Bentuk-bentuk
Tulisan Ilmiah Populer
a. Deskriptif-naratif.
Bersifat ringan, tidak membutuhkan rasa penasaran pembaca. Dinikmati secara
rileks. Contoh: tulisan di koran, majalah wanita, majalah keterampilan.
b. Deskriptif-ekspositoris.
Menyuguhkan kupasan tulisan yang lebih mendalam. Contoh: riwayat penemuan atau
sejarah terjadinya sesuatu secara historis, atau proses pembentukan sesuatu.
Berisi juga tentang penjelasan yang berkenaan dengan Mengapa dan Bagaimana.
Banyak ditemukan pada majalah Intisari, Tempo, Trubus.
c. Deskriptif-argumentatif.
Menyuguhkan masalah yang diikuti dengan cara pemecahan masalahnya. Contoh:
Jurnal Penelitian.
B. Artikel
jurnal
1.
Pengertian artikel jurnal.
a. Artikel adalah karya
tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau internet. Misal bila kita
menulis tentang tips membina persahabatan dan dimuat di koran atau media
lainnya, maka tulisan itu disebut dengan artikel.
b. Menurut Ichtiar
Baru, artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang membahas pokok
masalah secara lugas. Sehingga yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi
yang benar dan aktual, susunannya rapi, dan hemat dengan kata-kata.
c. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia, artikel adalah karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar
dan sebagainya.
d. Di dalam The America
Heritage Desk Dictionary dkatakan bahwa artikel adalah bagian tulisan nonfiksi
yang berbentuk bebas, bagian dari penerbitan seperti laporan dan esai.
e. Dalam Longman Pitman
Office Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah sebuah tulisan prosa nonfiksi,
berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran, dan
lain-lain.
f. Dalam Webster's
Collegiate Thesaurus diterangkan bahwa artikel adalah karangan, catatan,
kritik, manifes, reportase, putusan, pelajaran, survey.
2.
Langkah-langkah membuat artikel jurnal
Kita
harus membaca pedoman penulisan artikel dengan hati-hati agar tidak terjadi
kesalahan. Memang derajat pedoman tersebut berbeda-beda pada setiap jurnal dari
yang hanya garis besar saja sampai dengan yang sangat rinci.
Informasi umum yang diberikan dalam panduan penulisan itu adalah format penulisan (ukuran dan jenis kertas, spasi, penomoran halaman, jumlah baris per halaman, margin dan penomoran setiap baris tulisan), penulisan title page (judul artikel, penulis berserta alamatnya, alamat korespondensi dan permintaan reprint), penulisan badan artikel.
Informasi umum yang diberikan dalam panduan penulisan itu adalah format penulisan (ukuran dan jenis kertas, spasi, penomoran halaman, jumlah baris per halaman, margin dan penomoran setiap baris tulisan), penulisan title page (judul artikel, penulis berserta alamatnya, alamat korespondensi dan permintaan reprint), penulisan badan artikel.
Kita
harus memperhatikan format pada jurnal terpilih. Sering terjadi editor menolak
suatu artikel ilmiah dikarenakan tulisan tersebut tidak memenuhi persyaratan
format yang telah ditentukan. Oleh sebab itu format harus dicermati.
Hal yang pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran dan jenis kertas. Pada umumnya ukuran yang digunakan adalah A4 atau letter dengan berat 80 gram. Setelah itu perhatikan ukuran spasi (biasanya 2 spasi), ukuran marjin kiri, kanan, atas dan bawah (bervariasi tergantung jurnal), ukuran font (paling sedikit 10 point), petunuk penomoran halaman (atas atau bawah, kanan, tengah atau bawah), batas jumlah halaman yang diijinkan, jumlah baris per halaman (biasanya 20-25 baris). Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap baris pada setiap halaman diberi penomoran pada sisi kiri kertas. Penomoran baris sangat penting sebagai rujukan bagi reviewer atau editor serta penulis pada waktu memberi jawaban atas ulasan yang diberikan oleh reviewer. Selain itu, perlu diperhatikan boleh tidaknya pemenggalan kata dan penggunaan right justification. Kadang sebuah jurnal juga menentukan jenis huruf yang digunakan.
Hal yang pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran dan jenis kertas. Pada umumnya ukuran yang digunakan adalah A4 atau letter dengan berat 80 gram. Setelah itu perhatikan ukuran spasi (biasanya 2 spasi), ukuran marjin kiri, kanan, atas dan bawah (bervariasi tergantung jurnal), ukuran font (paling sedikit 10 point), petunuk penomoran halaman (atas atau bawah, kanan, tengah atau bawah), batas jumlah halaman yang diijinkan, jumlah baris per halaman (biasanya 20-25 baris). Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap baris pada setiap halaman diberi penomoran pada sisi kiri kertas. Penomoran baris sangat penting sebagai rujukan bagi reviewer atau editor serta penulis pada waktu memberi jawaban atas ulasan yang diberikan oleh reviewer. Selain itu, perlu diperhatikan boleh tidaknya pemenggalan kata dan penggunaan right justification. Kadang sebuah jurnal juga menentukan jenis huruf yang digunakan.
a. Penulisan
Title Page
Pada
tittle page (lihat lampiran 2) biasaya ditulis judul artikel, nama penulis dan
alamat lembaga dimana penelitian itu dilakukan, dan alamat penulis
korespondensi. Umumnya Running head little yaitu judul artikel dalam bentuk
singkat (yang nantinya akan muncul pada halaman tertentu pada artikel yang
telah dicetak bersama dengan nama penulis) juga dicantumkan pada halaman judul
ini. Cara penulisan halaman judul ini untuk setiap jurnal berbeda-beda. Pada
halaman judul ini perlu diperhatikan apakah judul ditulis tebal, miring, huruf
kapital atau huruf kecil. Secara umum judul ditulis paling atas dan di
tengah-tengah. Ada jurnal yang menentukan judul dicetak tebal, nama penulis dan
alamat dicetak miring. Selain itu, perlu diperhatikan penggunaan ukuran huruf.
Justifikasi judul, nama penulis dan alamat juga perlu diperhatikan.
Alamat
penulis dalam jurnal bertaraf internasional adalah lembaga yang betul-betul
memberi sumbangan dan ikut ambil bagian dalam penelitian. Sebagai contoh,
seorang dosen melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Andalas. Setelah lulus
ia pulang kembali ke institusi dimana ia bekerja. Jika ia mempublikasikan hasil
penelitiannya, maka alamat penulis adalah Universitas Andalas. Penulis dapat
mencantumkan alamat sekarang (alamat dimana ia bekerja) pada catatan kaki.
Judul
biasanya diminta sesingkat mungkin tetapi mencerminkan isi dari artikel ilmiah
termaksud. Singkatan biasanya tidak dianjurkan dalam judul. Jumlah huruf pada
running head bervariasi (biasanya tidak lebih dari 55 huruf). Nama penulis yang dicantumkan
biasanya yang benar-benar memberikan kontribusi pada penelitian tersebut.
Memang tidak ada patokan yang berlaku. Bisa saja, pencantuman nama penulis
tergantung pada kesepakatan di antara penulis. Jika penulis lebih dari satu,
maka cantumkan penulis yang bertanggungjawab dalam surat-menyurat. Biasanya
penulis atau peneliti senior. Peneliti senior tidak harus sebagai penulis
utama.
b. Abstract
dan Keywords
Format
abstrak juga bervariasi, sehingga kita harus benar-benar teliti membaca pedoman
penulisan pada jurnal tersebut yang meliputi format (kapital atau tebal, center
atau pada baris baru yang diikuti oleh kalimat pertama abstrak, spasi). Pada
umumnya, jurnal meminta abstrak ditulis pada halaman terpisah. Untuk mempermudah,
sebaiknya kita memperhatikan contoh artikel terbaru. Secara umum, abstrak
ditulis dalam satu paragraf yang berisi tujuan penelitian, materi dan
metodologi penelitian, hasil utama penelitian, kesimpulan dan kata kunci (key
words). Jika artikel tersebut berupa tinjauan pustaka, abstrak berisi tentang
latar belakang, hasil utama berupa temuan teoritik, kesimpulan dan kata kunci.
Pada abstrak biasanya tidak terdapat pembahasan, tabel, pustaka, sitasi, dan
gambar. Singkatan biasanya diperbolehkan dalam abstrak.
Abstrak
inilah yang biasanya digunakan dalam abstracting yang akan disebarluaskan baik
secara elektronik maupun cetak. Oleh sebab itu kita harus mampu mengungkapkan
hasil penelitian kita secara menyeluruh sehingga pembaca bisa menangkap isi
artikel tanpa harus mengacu ke artikel yang lengkap. Pembaca yang tertarik
biasanya akan mencari artikel lengkapnya. Jumlah kata maksimum dalam abstract
umumnya dibatasi antara 100 dan 250 kata. Namun ada juga jurnal yang memberi
batasan sampai dengan 400 kata. Satu kata ditetapkan sebagai kumpulan karakter
yang diapit oleh space. Abstract ditulis dengan kalimat past tense, dan umumnya
tidak diperkenankan lagi mengulangi judul artikel dalam isi abstract. Abstract
biasanya akan ditutup dengan kata kunci (keywords).
Kata
kunci sangat penting dalam pengideksan artikel. Jika pembaca ingin mencari
artikel dengan kata kunci, maka salah satu kata kunci yang kita tulis akan bisa
membuka artikel tersebut. Oleh sebab itu, kita harus memilih kata kunci yang
paling baik mewakili topik yang dibahas. Jumlah kata kunci bervariasi dari 3-6.
Tata cara penulisan key words bervariasi. Ada jurnal yang menuliskan kata kunci
berdasarkan urutan abjad. Ada juga yang berdasarkan urutan dimulai dari kata
kunci spesifik sampai dengan kata kunci umum atau sebaliknya. Ada juga yang
dimulai dari kata kunci yang paling penting sampai dengan yang kurang penting
atau sebaliknya. Lihat contoh abstract pada lampiran 3.
c. Introduction
Bagian
ini mengandung isi sebagai pengantar yang berisi justifikasi penelitian, hipotesis
dan tujuan penelitian. Jika artikel berupa tinjauan pustaka, maka pendahuluan
berisi latar belakang yang memuat tentang pentingnya “permasalahan” tersebut
diangkat, hipotesis (jika ada) dan tujuan penulisan artikel. Pada bagian ini
pustaka hanya dibatasi pada hal-hal yang paling penting. Perlu diperhatikan
metode penulisan pustaka rujukan sesuai dengan contoh artikel atau ketentuan
dalam Instruction for authors. Jumlah kata dalam bagian ini juga kadang
dibatasi jumlah katanya. Ada juga jurnal yang membatasi jumlah referensi yang
dapat disitir pada pendahuluan, tidak lebih dari tiga pustaka. Tidak dibenarkan
membahas secara luas pustaka yang relevan pada pendahuluan. Pada sebagian besar
jurnal Introduction ditulis dalam kalimat present tense. Perlu diperhatikan
apakah “introduction” ditulis segera setelah abstract, atau harus pada halaman
baru.
d. Materials
and Methods
Bagian
ini bisa dibagi menjadi beberapa subheading untuk lebih rapi. Dalam bagian ini
umumnya tidak dibatasi jumlah kata atau panjang tulisan, sehingga kita akan
lebih leluasa menjelaskan materi dan metodologi yang digunakan. Perlu diketahui
bahwa para reviewer akan banyak menekankan pemeriksaan pada materi dan metode
ini. Karena, kevalidan hasil yang kita peroleh ditentukan oleh penggunaan
materi dan pendekatan metodologi yang digunakan. Oleh sebab itu, kita harus
menulis secara lengkap jenis materi dan metodologi yang kita lakukan dalam
penelitian, sehingga reviewer bisa memahami prosedur yang digunakan dalam
penelitian.
Dalam
bagian ini kita bisa menyajikan tabel, skema atau gambar untuk memperjelas dan
meringkas informasi yang akan ditulis. Bagian ini ditulis dengan kalimat past
tense. Jika kita merujuk metode dari hasil penelitian orang lain, maka kita
tidak perlu menuliskannya secara mendalam. Cukup ditulis bahwa pengukuran “apa”
menggunakan metode “siapa”.
e. Results
and Discussion
Setiap
jurnal mempunyai pola yang baku atau yang fleksibel dalam bagian ini. Ada
jurnal yang memisahkan Results dari Discussion, atau menyatukannya, dan ada pula
yang menyerahkannya kepada penulis sesuai dengan kenyamanan dalam penyajiannya.
Jika
Results terpisah, bagian ini hanya menyajikan hasil penelitian tanpa
membahasnya. Keuntungan cara ini adalah pembahasan bisa lebih terarah dan
menyeluruh karena bisa membahas variabel atau parameter yang saling berhubungan
sekaligus. Keburukannya adalah bahwa dalam membahas kita cenderung memulai lagi
sedikit dengan hasil, sehingga akan mengulang lagi apa yang sudah disajikan
dalam hasil. Jika results digabung dengan discussion, pembahasan bisa langsung
mengikuti penyajian hasil.
Keuntungan
cara ini adalah setiap hasil langsung dibahas, sehingga tidak perlu menyinggung
lagi jika membahasnya. Keburukkannya adalah kita cenderung mengulang pembahasan
yang saling berkaitan. Namun untuk menulis pada salah satu cara di atas kita
bisa menggunakan teknik yang baik sehingga penyajian hasil dan pembahasan bisa
lebih menarik.
Dalam penyajian results ungkapkan hasil yang diperoleh secara jelas dan lugas tanpa komentar. Pembaca diundang untuk mengambil kesimpulannya sendiri, kemudian membandingkannya dengan pernyataan penulis setelah pembaca sampai pada bagian discussion. Sajikan data terpilih dengan ringkas. Pada tahap ini, penulis sebaiknya membentuk argumen yang akan menjadi tulang punggung discussion. Dengan demikian, hal-hal pokok dalam results perlu diberi penekanan. Pada bagian results, biasanya digunakan kalimat past tense yang sederhana. Untuk penyajian data yang sederhana gunakan tabel. Untuk data yang rumit dan banyak gunakan gambar. Tidak dibenarkan menyajikan gambar dari tabel yang telah disajikan. Rataan angka yang disajikan dalam tabel dan gambar pada sebagian besar jurnal internasional disertai oleh ukuran penyebaran seperti SD, SE, Results harus ditulis secara sistematis. Kita tulis hasil mulai dari hasil utama baru diikuti oleh data atau hasil pendukungnya atau sebaliknya, dari data pendukung baru ke hasil utamanya.
Dalam penyajian results ungkapkan hasil yang diperoleh secara jelas dan lugas tanpa komentar. Pembaca diundang untuk mengambil kesimpulannya sendiri, kemudian membandingkannya dengan pernyataan penulis setelah pembaca sampai pada bagian discussion. Sajikan data terpilih dengan ringkas. Pada tahap ini, penulis sebaiknya membentuk argumen yang akan menjadi tulang punggung discussion. Dengan demikian, hal-hal pokok dalam results perlu diberi penekanan. Pada bagian results, biasanya digunakan kalimat past tense yang sederhana. Untuk penyajian data yang sederhana gunakan tabel. Untuk data yang rumit dan banyak gunakan gambar. Tidak dibenarkan menyajikan gambar dari tabel yang telah disajikan. Rataan angka yang disajikan dalam tabel dan gambar pada sebagian besar jurnal internasional disertai oleh ukuran penyebaran seperti SD, SE, Results harus ditulis secara sistematis. Kita tulis hasil mulai dari hasil utama baru diikuti oleh data atau hasil pendukungnya atau sebaliknya, dari data pendukung baru ke hasil utamanya.
Pada
umumnya jurnal internasional tidak menginginkan bahasa statistik ditulis dalam
teks hasil. Dalam bagian discussion yang perlu kita bahas adalah hasil tersebut
apakah menerima atau menolak hipotesis yang kita kemukakan. Jadi disini dibahas
kenapa hipotesis diterima atau ditolak. Biasanya discussion akan ditutup dengan
kesimpulan jika tidak ada heading khusus untuk kesimpulan.
Agar
discussion menarik untuk dibaca, maka mulailah dengan kata-kata kunci. Demikian
pula setiap paragraf sebaiknya dibuka dengan kalimat topik yang membawa
gambaran jelas kepada pembaca. Sebaiknya discussion dirancang dengan argumen
yang kuat. Ini akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk merangsang minat
pembaca, sehingga pembaca tertarik untuk membaca seluruh artikel. Spekulasi
dapat dibenarkan dalam discussion sepanjang didukung oleh argumen yang kuat.
Kutipan
dalam discussion sangat penting untuk memperkuat argumentasi penulis. Kutipan
harus memberikan informasi yang benar. Hal ini sangat penting bagi pembaca yang
ingin mengikuti argumen penulis dengan seksama, agar dengan tepat menemukan apa
yang dicarinya dalam artikel asli sesuai dengan pengarahan penulis.
Acuan
mempunyai banyak kegunaan, antara lain dapat dijadikan otoritas tertinggi yang
menjadi dasar argumen. Acuan dapat menjadi otoritas sementara yang keabsahannya
menjadi tantangan pembaca, atau bahkan ternyata salah sama sekali. Mungkin saja
penulis dapat memberikan penekanan pada waktu penulisan kutipan dalam teks.
Perhatikan beberapa pernyataan berikut:
“Semua bakteri aerobil
peka terhadap umtomycin (Burhan, 1979).”
Pernyataan ini menyiratkan bahwa konsep tersebut dapat diterima. Burhan adalah orang pertama yang mengemukakan, dan penulis menyetujuinya.
“Burhan (1979) menemukan bahwa semua bakteri aerobik peka terhadap umptomycin.”
Pernyataan ini menyiratkan bahwa konsep tersebut dapat diterima. Burhan adalah orang pertama yang mengemukakan, dan penulis menyetujuinya.
“Burhan (1979) menemukan bahwa semua bakteri aerobik peka terhadap umptomycin.”
Pernyataan
ini menyiratkan konsep yang kurang dikenal, Burhan yang menyimpulkan, dan
penulis setuju dengan pendapatnya.
Burhan (1979) menyatakan bahwa semua bakteri aerobik peka terhadap umptomycin.”
Burhan (1979) menyatakan bahwa semua bakteri aerobik peka terhadap umptomycin.”
Dalam
kalimat ini tersirat bahwa pendapat Burhan mungkin bertentangan dengan pendapat
umum, dan penulis untuk sementara tidak menentukan pilihan dalam masalah ini.
f.
Conclusion atau Implication atau Summary
Dalam
conclusion sarikan apa yang menjadi hasil utama penelitian (menolak atau
menerima hipotesis) dalam kalimat yang sederhana. Hindari kalimat berbau
statistik. Conclusion disusun berdasarkan fakta yang ditemukan dalam penelitian.
g. Acknowledgement
Ucapan
terima kasih biasanya ditempatkan pada akhir tulisan sebelum daftar pustaka.
Biasanya yang perlu disebutkan adalah penyandang dana. Berikan nomor kontraknya
jika ada, karena ini juga nanti sebagai dokumentasi bagi pemberi dana bahwa
penelitian yang dibiayai telah dipublikasikan di tingkat internasional.
Ucapan
terimakasih juga dapat diberikan kepada perorangan, lembaga atau kelompok yang
telah memberi bantuan teknis dan saran. Ucapan terimakasih sebaiknya ditulis
dengan sederhana.
h. References
Penulisan
daftar pustaka bervariasi tergantung kepada format setiap jurnal. Untuk itu,
kita harus mengacu kepada pedoman penulisan pada jurnal tersebut. Secara umum,
penyusunan daftar pustaka terdiri atas dua jenis, yaitu dengan cara penomoran
dan penyusunan secara alfabetis. Daftar pustaka yang digunakan diutamakan dari
artikel-artikel yang telah dipublikasikan secara internasional. Daftar pustaka
dari publikasi nasional dapat digunakan pada jumlah terbatas. Tesis dan
disertasi dapat pula digunakan sebagai daftar pustaka. Kadang subuah artikel
ditolak karena daftar pustaka hanya berasal dari hasil penelitian yang tidak
dipublikasikan, seperti misalnya laporan penelitian, atau hanya berasal dari
publikasi lokal.
i.
Penulisan Tabel
Dalam
penerbitan jurnal internasional, tabel selalu ditulis dalam halaman terpisah
dari teks, biasanya setelah daftar pustaka. Tabel diberi nomor urut mengikuti
angka arab, dan setiap tabel diketik dalam halaman terpisah. Sebelum membuat
tabel perhatikan dulu format yang ada pada contoh artikel terbaru.
Umumnya
garis horisontal sepanjang halaman yang diperbolehkan hanya tiga, yaitu pada
bagian atas (judul kolom) dan satu pada penutup tabel. Garis vertikal sama
sekali tidak diperbolehkan.
Judul
tabel biasanya ditempatkan di atas tabel. Perhatian format penulisan judul
tabel. Sistem penulisan satuan variabel yang ditabulasikan juga perlu
diperhatikan dengan cermat.
Syarat
yang selalu ditekankan dalam pembuatan tabel adalah bahwa pembaca bisa memahami
dan menginterpretasikan tabel itu sendiri tanpa harus membaca teks. Susunlah
data pada tabel sesuai dengan urutan penyajian dan pembahasan dalam teks.
Kelompokkan data sejenis dalam satu tabel.
j.
Figure Legends atau Judul Gambar
Biasanya
judul gambar dilampirkan setelah tabel. Tuliskan judul gambar dalam halaman
terpisah dari gambarnya. Jika ada beberapa gambar, bisa diberi nomor dan
judulnya dan mengetiknya dalam satu halaman. Perhatikan format penulisan judul
gambar pada artikel contoh.
k. Figure
Gambar digunakan
untuk menyajikan data yang sangat banyak. Setiap gambar dicetak pada halaman
terpisah. Untuk tidak membingunkan, tuliskan nomor gambar dan nama penulis
dibalik (halaman belakang) gambar tersebut. Selain itu, untuk gambar yang tidak
langsung kelihatan mana bawah dan atas, harus ditunjukkan di margin gambar
tersebut dengan pensil. Karena gambar tidak disertai dengan judulnya, jangan
sampai salah memberikan nomor di belakang gambar atau salah mengurutnya dalam
teks.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas
kami dapat menyimpulkan karya tulis ilmiah populer adalah karya
tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa
umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Cara membuat karya tulis
ilmiah diperlukan empat tahap yaitu tahap persiapan
(pra-penulisan), tahap inkubasi, tahap iluminasi dan tahap verifikasi/evaluasi.
Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau
internet. Misal bila kita menulis tentang tips membina persahabatan dan dimuat
di koran atau media lainnya, maka tulisan itu disebut dengan artikel.
Langkah-langkah dalam membuat artikel jurnal adalah format penulisan (ukuran
dan jenis kertas, spasi, penomoran halaman, jumlah baris per halaman, margin
dan penomoran setiap baris tulisan), penulisan title page (judul artikel,
penulis berserta alamatnya, alamat korespondensi dan permintaan reprint),
penulisan badan artikel.
B.
Saran
Sebaiknya dalam membuat
atau menyusun sebuah artikel jurnal atau karya ilmiah popular harus memperhatikan
langkah-langkahnya, agar artikel jurnal ataupun karya ilmiah popular yang kita
buat bisa baik dan senang dibaca oleh banyak orang serta mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar