Biologi Dasar - Kimiawi Kehidupan
MAKALAH BIOLOGI DASAR
KIMIAWI KEHIDUPAN
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
KHUSILA ZULHADI
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMAWA
SUMBAWA BESAR
KATA PENGANTAR
Puja
dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah
tentang ”Konteks Kimiawi Kehidupan“ ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Biologi Dasar.
Ucapan terimakasih pula kami
sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
baik yang berupa materi maupun yang berupa gagasan sehingga makalah ini dapat
mencangkup semua pokok pembahasan. Khususnya kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan masukan-masukan yang berharga demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Sumbawa Besar, September 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mengingat betapa
kompleknya kehidupan di bumi,kita mungkin menduga organisme memiliki banyak
sekali keragaman molekul. Akan tetapi, secara luar biasa molekul-molekul besar
yang teramat penting bagi semua organuisme hidup mulai ndari bakteri sampai
gajah tergolong dalam empat kelas utama saja.
Air merupakan medium universal bagi
kehidupan di bumi, organisme hidup misalnya tumbuhan dan kumbang triolobita
yang tersusun atas zat-zat kimia yang sebagian besar didasari unsur karbon.
Karbon memasuki biosfer melalui kerja tumbuhan,yang menggunalkan ennergi surya
untuk mengubah karbondioksida di atmosfer menjadi molekul-molekul kehidupan.
Molekul-molekul ini diteruskan ke hewan yang memakan tumbuhan. Hal inilah yang
membuat molekul begitu penting dalam ranah kehidupan.
Diantara semua
unsur kimia,karbon tidak tersaingi dalam kemampuannya membentuk
,molekul-molekul yang besar, kompleks dan beranekaragam.
1.2 Rumusan
Masalah
1.1.
Bagaimanakah konteks kimiawi terhadap kehidupan ?
1.2.
Bagaimana
polaritas molekul air menghasilkan ikatan Hidrogen?
1.3.
Bagaimana
pembentukan ikatan Karbon dan keanekaraman molekuler?
1.4.
Bagaimana
sturktur dan fungsi molekul biologis berukuran besar?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konteks Kimiawi Kehidupan
2.1.1.
Materi terdiri atas unsur-unsur kimia
Setiap organisme tersusun
atas materi (matter) yaitu segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa. Materi terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya batu, logam, minyak, dan
gas.
Materi terdiri atas
unsur-unsur, dimana unsur (element) adalah zat yang tidak dapat dipecah lagi
menjad zat lain oleh reaksi kimia. Saat ini ahli kimia telah mengenali 92 unsur
yang ada di alam, contohnya emas, tembaga, karbon, dan oksigen. Setiap unsur
memiliki simbol, biasanya satu atau dua huruf pertama dari namanya.
Senyawa (compound)
adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur berbeda yang berkombinasi
dalam rasio tetap. Garam dapur misalnya, adalah natrium klorida (NaCl) senyawa
yang tersusun daru unsure natrium (Na) dan klorida (Cl) dengan rasio 1;1.
Natrium murni adalah logam sedangkan klorin murni adalah gas beracun. Akan
tetapi, ketika terkombinasi secara kimia natrium dan klorin membentuk senyawa
yang dapat dimakan. Contoh lain dari senyawa adalah air (H2O) yang
terdiri dari unsure hidrogen (H) dan oksigen(O) dengan rasio 2:1.
2.1.2.
Sifat Unsur Bergantung Pada Struktur Atom-Atomnya
Setiap
unsur terdiri dari atom jenis tertentu yang berbeda dari atom- atom unsur lain.
Atom adalah unit terkecil materi yang masih mempertahankan sifat suatu unsur.
Atom sedemikian kecil sehingga untuk menyamai lebar titik di ujung kalimat ini
diperlukan jejeran sekitar sejuta atom. Kita menyimbulkan atom dengan singkatan
yang sama dengan yang digunakan untuk unsur yang tersusun dari atom-atom ini.
Misalnya, simbol C berarti unsur karbon maupun satu atom karbon tunggal.
Walaupun
atom adalah unit terkecil yang memiliki sifat unsur, bagian materi yang sangat
kecil ini tersusun dari bagian yang lebih kecil lagi disebut partikel subatom.
Para ahli fisika telah menguraikan atom menjadi lebih dari 100 macam partikel,
namun hanya 3 jenis partikel yang relevan dalam pembahasan ini : neutron,
proton, dan elektron. Proton dan elektron bermuatan listrik. Setiap proton
memiliki satu unit muatan positif, sementara setiap elektron memiliki satu unit
muatan negatif. Neutron, seperti yang ditunjukkan oleh namanya bersifat netral.
Proton dan
neutron dikemas secara berdekatan dalam inti, atau nukleus atom (atomic
nucleus), yang rapat, dipusat atom. Elektron membentuk semacam awan bermuatan
negatif disekeliling nukleus, dan tarik menarik antara muatan-muatan
berlawanlah yang menjaga elektron tetap berada disekitar nukleus. Atom dan
pertikel subatom (dan juga molekul) kita menggunakan satuan besaran yang
disebut Dalton, sebagai penghormatan terhadap John Dalton, ilmuan inggris yang
membantu mengembangkan teori atom sekitar tahun 1800 (Dalton sama dengan satuan massa atom atau sma, satuan yang
mungkin sudah pernah).
Atom dari berbagai unsur berbeda dalam jumlah
partikel subatomnya. Semua atom dari
unsur tertentu memiliki jumlah atom yang sama dalam nukleusnya. Jumlah proton
ini, yang hanya di miliki oleh unsur tersebut
di sebut nomor atom dan di
tulis sebagai subskrip di sebelah kiri simbol unsur. Misalnya 2He menunjukkan
bahwa atom unsur Helium memiliki 2 proton dalam nukleusnya. Atom di katakan
bersifat netral apabila dalam atom jumlah proton = jumlah elektron.
Sedangkan untuk
nomor massa ( Mass Number ) yang merupakan penjumlahan proton dan neutron dalam
nukleus atom. Nomor massa di tulis
sebagai super skrip di sebelah kiri
simbol unsur. Misalnya 42He karena nomor atom
mengindikasikan jumlah proton, kita dapat menentukan jumlah neutron dengan
mengurangi nomor massa dengan nomor atom. Dapat di tuliskan rumusnya :
Azx
Keterangan : X = Lambang unsur
A = Nomor massa unsur
Z = nomor atom unsure
Maka untuk menentukan jumlah neutron digunakan rumus
n = A-Z
Misalnya 23 11 Na artinya unsur Na mempunyai Z =
11, A=23, dan n = 23 – 11 = 12 dan p = 11 serta e = 11.
Semua atom dari suatu unsur tertentu memiliki jumlah
proton yang sama, namun beberapa atom memiliki lebih banyak neutron dari pada
atom-atom lain dari unsur yang sama, dan karena itu memiliki massa yang lebih
besar. Bentuk-bentuk atom yang berbeda ini disebut Isotop (Isotopes) unsur
tersebut. Dengan kata lain isotop adalah atom-atom unsur yang mempunyai nomor
atom sama tetapi nomor massanya berbeda.
Contoh : 126 C dan 136
C
Ketika dua atom saling mendekat dalam reaksi kimia,
nukleus kedua atom tidak menjadi cukup dekat untuk bisa berinteraksi. Dari tiga
macam partikel subatom yang telah kita bahas, hanya elektron yang terlibat
langsung dalam reaksi kimia diantara atom-atom.
Jumlah energi yang dimiliki elektron-elektron suatu
atom dapat bervariasi. Energi didefinisikan sebagai kapasitas yang menyebabkan
perubahan, misalnya dengan melakukan kerja. Energi potensial adalah energi yang
dimiliki materi karena lokasi atau strukturnya. Misalnya, air dalam reservoir
di bukit memiliki energi potensial karena ketinggiannya. Ketika pintu bendungan
reservoir dibuka dan air mengalir menuruni bukit energi air dapat digunakan
untuk melakukan kerja, misalnya memutar generator. Karena energi telah dipakai
air didasar bukit memiliki lebih sedikit energi dari pada didalam reservoir.
Materi memiliki kecendrungan alami untuk bertindak ke kondisi energi potensial
terendah yang dimungkinkan, dalam contoh inin air menuruni bukit.
Elektron-elektron suatu atom memiliki energi
potensial karena susunan terhadap nukleus. Elektron yang bermuatan negatif
ditarik ke nukleus yang bermuatan positif. Diperlukan kerja untuk menggerakkan
elektron tertentu agar menjauhi nukleus, sehingga semakin jauh elektron dari
nukleus, semakin besar pula energi potensialnya. Tidak seperti aliran air yang
terus menerus menuruni bukit, perubahan energi potensial elektron hanya dapat
terjadi dalam langkah-langkah berjumlah tetap.
Tingkat energi suatu elektron berkolerasi dengan
jarak rata-ratanya dari nukleus. Elektron ditemukan pada kulit-kulit elektron
(electron shell) yang berbeda, masing-masing dengan jarak rata-rata dan tingkat
energi yang khas. Berdasarkan teori atom Bohr, elektron yang berada disekitar
inti atom yang mempunyai energi tertentu yang disebut kulit atom. Setiap kulit
dinyatakan dengan lambang berturut-turut, dimulai dengan yang terdekat inti
atom, yaitu kulit K (ke-1), kulit L (ke-2), kulit M (ke-3), dan seterusnya.
Kulit menunjukkan tingkat energi elektron, kulit K
memiliki tingkat energi terendah. Makin jauh dari inti atom, makin tinggi
tingkat energi elektron. Suatu
elektron dapat berpindah ke kulit energi yang lain, dengan cara menyerap atau
melepaskan sejumlah energi yang setara dengan perbedaan energi potensial antara
posisi dikulit lama dan psis dikulit baru. Ketika menyerap energi, elektron
berpindah ke kulit yang lebih jauh dari nukleus. Misalnya, Energi cahaya dapat
mengetitasi elektron ketingakat energi yang lebih tinggi. Bahkan inilah langka
pertama yang di ambil tumbuuhan ketika menangkap cahaya matahari untuk proses
potosintesis, Proses yang menghasilkan makanan dari karbondioksida dan air.
Prilaku
kimiawi atom ditentukan oleh distribusi elektron dalam kulit-kulit elektron
atom dan jumlah elektron pada kulit
terluarnya. Kita menyebut elektron terluar adalah elektron valensi, sementara
kulit elektron terluar disebut kulit valensi. Dalam kasus litium, hanya ada
satu elektron valensi dan kulit keduanya adalah kulit valensi. Atom-atom dengan
jumlah elektron yang sama dalam kulit valensinya menunjukkan prilaku kimiawi
yang mirip. Misalnya, fluorin (F) dan clorin (Cl) sma-sama memiliki 7 elektron
valensi dan keduanya membentuk senyawa ketika dikombinasikan dengan unsus
natrium. Suatu atom dengan kulit valensi yang lengkap tidaklah reaktif, artinya
atom ini tidak mudah berinteraksi dengan atom lain. Misalnya neon (10Ne
= 2,8) dan argon (18Ar =
2,8,8). Unsur ini memiliki kulit valensi penuh sehingga disebut dengan lembam,
yang berarti tidak reaktif secara kimia.
Pada awal
tahun 1900-an, kulit elektron atom di visualisasikan sebagai jalur-jalur
konsentrik elektron mengililingi nukleus, agak mirip dengan planet yang
mengorbit di sekitar matahari. Ruang dimensi 3 tempat suatu elektron
menghabiskan 90% waktunya disebut orbital. Setiap kulit elektron mengandung
elektron-elektron pada tingkat energi tertentu, terdistribusi diantara sejumlah
orbital spesifik dengan bentuk dan orientasi tersendiri. Kulit elektron pertama
memiliki hanya 1 orbital s berbentuk bulat ( disebut 1 s ), namun kulit ke -2
memiliki 4 orbital, 1 orbital s bulat besar ( disebut 2 s ), dan 3 orbital p
berbentuk dumbblle ( disebut orbital 2 p ).
Tidak
lebih dari 2 elektron dapat menempeti 1 orbital. Dengan demikian, kulit
elektron pertama dapat menampung pling banyak 2 elektron dalam orbital s.
Elektron pada masing-masing orbital memiliki energi yang hampir sama besar,
namun bergerak dalam volume ruang yang berbeda-beda.
2.1.3. Pembentukan dan fungsi molekul bergantung
pada ikatan kimia antar atom
Setelah mempelajari struktur atom, sekarang kita
dapat bergerak melihat bagaimana atom berkombinasi unrtuk membentuk molekul dan
senyawa ionik. Atom dengan kulit valensi tak lengkap dapat berinteraksi dengan
atom lain tertentu sedemikian rupa sehingga masing-masing mempunyai kulit
valensi yang lengkap. Atom-atom tersebut menggunakan bersama atau mentransfer
elektron valensi. Interaksi ini biasanya mengakibatkan atom-atom menjadi tetap
berdekatan, ditahan oleh gaya tarik menarik yang disebut ikatan kimia. Jenis-jenis
ikatan kimia terkuat adalah ikatan kovalen dan ionik.
· Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat penggunaan bersama
pasangan elekton oleh dua atom. Dalam menggambarkan ikatan kovalen dengan titik
(.) atau silang kecil (x).
Contoh :
Rumus Lewisnya : H .x H
Rumus Strukturnya : H-H
Setiap atom yang dapat berbagi elektron valensi
memiliki kapasitas pengikatan yang sesuai dengan jumlah ikatan kovalen yang
dapat dibentuk oleh atom ini. Ketika ikatan tersebut terbentuk, elektron pada
kulit valensi atompun menjadi lengkap. Kapasitas pengikatan ini disebut valensi
atom.
Gaya tarik atom jenis tertentu terhadap
elektron-elektron terhadap elektron-elektron pada satu ikatan kovalen disebut
elektronegativitas. Semakin elektronegatif suatu atom, semakin kuat pula atom
ini menarik elektron-elektron yang digunakan bersama kearah dirinya sendiri.
· Ikatan Ionik
Ikatan Ionik adalah ikatan yang terbentuk akibat
gaya elektrostatis antar ion yang berlawanan muatan (ion positif dengan ion
negatif ) sebagai akibat serah terima elektron dari suatu atom ke atom lain.
Ikatan atom dapat terbentuk antara unsur yang mudah melepaskan elektron (unsur
logam) dengan unsur yangmudah menerima elektron (unsur nonlogam).
Contonya :
Pembentukan Senyawa NaCl :
11Na (2 8 1) Na+ (2 8) + e
17Cl (2 8 7) Cl-
(2 8 8)
Na+ + Cl- NaCl
· Bentuk dan Fungsi Molekul
Suatu molekul memiliki ukuran dan bentuk
yang khas. Bentuk tepat dari suatu molekul biasanya sangat penting bagi fungsi
dalam sel hidup. Molekul yang terdiri atas dua atom, misalnya H2 atau
O2 seluruh linear.
2.1.4. Reaksi
kimia membentuk dan memutus ikatan kimia
Pembentukan
dan pemutusan ikatan kimia, yang menyebabkan perubahan komposisi materi,
disebut reaksi kimia. Salah satu contohnya adalah reaksi antara hidrogen dan
oksigen yang membentuk air :
2H2
+ O2 2H2O
Reaktan Produk
Reaksi ini
memutus ikatan kovalen antara H2 dan O2 serta membentuk
ikatan baru pada H2O. Saat kita menuliskan suatu reaksi kimia, kita
menggunakan anak panah untuk menunjukan perubahan materi awal, disebut reaktan,
menjadi produk.
Fotosintesis
yang berlangsung dalam sel-sel dari jaringan tumbuhan hijau, adalah contoh yang
sangat penting mengenai bagaimana reaksi kimia menyusun ulang materi. Manusia
dan hewan lain pada dasarnya bergantung pada
fotosintesis untuk memperoleh makanan dan oksigen, dan proses ini
merupakan pondasi hampir semua ekosistem.
2.2. Air dan Kecocokan Lingkungan Bagi
Kehidupan
2.2.1.
Polaritas Molekul Air Menghasilkan Ikatan Hidrogen
Air
ada dimana-mana sehingga mudah sekali untuk melihat fakta bahwa air merupakan
zat istimewa dengan banyak sifat yang luar biasa. Dengan mengikuti tema sifat
emergen ( sifat yang muncul ).Kita dapat meruntut perilaku unik air ke struktur
dan interaksi molekul-molekulnya.Molekul air tampak sederhana, bentuknya seperti V lebar , dengan dua atom hydrogen
yang digabungkan kesatu atom oksigen oleh ikatan kovalen tunggal.
Sifat anomaly air timbul
dari tarik-menarik antara molekul-molekul polarnya.Hidrogen yang agak positif
pada satu molekul tertarik oleh oksigen yang agak negative pada molekul yang
berdekatan. Iktan hydrogen terbentuk, putus, dan trbentuk dengan frekuensi
tinggi. Setiap ikatan hydrogen bertahan hanya beberapa pertrilliun detik, namun
molekul-molekul it uterus-menerus membentuk iktan hydrogen nun baru dengan
molekul lain.
2.2.2.
Empat Sifat Emergen Air Berkontribusi Dalam Kecocokan
Bumi Bagi Kehidupan
1.
Kohesi
Molekul-molekul ini tetap saling
berdekatan akibat ikatan hydrogen.Tautan ini menjadikan air lebuh terstruktur
daripada sebagian besar cairan yang lain.Secara kolektif, ikatan-ikatan
hydrogen tersebut mempertahankan keutuhan air,fenoma yang disebut kohesi.
Kohesi akibat ikatan hidrogen berkontribusi dalam pengangkutan
air dan nutrient terlarut melawan gravitasi dalam tumbuhan. Air dan akar
mencapai daun melalui jejaring sel-sel pengangkut air.Ketika air menguap dari
daun, ikatan hydrogen menyebabkan molekul air yang meninggalkan pena menarik
molekul-molekul yang terletak lebih kebawah, dan tarikan keatas diteruskan ini
melalui sel-sel pengangkutan air sampai keakar.Adhesi,melekatnya suatu jenis
zat kezat lain juga berperan.
Tegangan permukaan yang terkait denga
kohesi, adalah ukuran seberapa sulit merenggangkan atau menguraikan permukaan
cairan. Ini menjadikan air berprilaku seolah-olah diselubungi oleh lapisan yang
tak terlihat. Dalam contoh biologi yang
lebih jelas, beberapa hewan dapat berdiri, berjalan,atau berlari di atas
air tanpa menguraikan permukaan.
2.
Moderasi Suhu
Air
memoderasi suhu ( mengurangi perubahan suhu yang ekstrim ) udara dengan cara
menyerap panas dari udara yang lebih hangat dan melepaskan panas yang tersimpan
keudara yang lebih sejuk. Air merupakan penampung panas yang efektif karna dapat menyerap atau
melepaskan panas dalam jumlah yang relative besar dengan hanya mengalami sedikt perubahan suhu.
Apapun
yang bergerak memiliki energi
kinetik, yaitu energi gerak. Atom dan molekul memiliki
energi kinetik karena selalu bergerak, walaupun tidak harus dengan arah tertentu. Semakin cepat molekul bergerak, semakin
besar pula energi kinetiknya. Setiap kali dua benda bersuhu berbeda di
dekatkan, panas berpindah dari benda yang lebih hangat kebenda yang lebih
dingin sampai suhu keduanya sama.
Molekul-molekul
pada benda yang lebih dingin menjadi lebih cepat berkat energy kinetik dari benda yang lebih hangat. Es
batu yang mendinginkan minuman bukan karna menambah dingin kecairan, namun menyerap panas dari cairan ketika es situ mencair.
Kemampuan air untuk menstabilkan suhu berasal
dari panas jenisnya yang relative tingggi. Panas jenis disebut juga kalor
jenis, atau panas spesifik. Suatu zat didefinisikan sebagai jumlah panas yang
harus diserap atau dilepaskan agar satu G air mengalami perubahan suhu sebesar
1 derajat C.
Molekul-molekul cairan apapun tetap
berdekatan karna tarik-menarik satu sama lain. Molekul yang bergerak cukup
cepat untuk mengatasi tarik-menarik ini dapat meninggalkan cairan dan memasuki
udara sebagai gas.
Panas penguapan disebut juga kalor penguapan
adalah kuantititas panas yang harus diserap satu G cairan agar berubah dari
wujud cairan menjadi gas. Jumlah energy besar yang dibutuhkan untuk menguapkan
air memiliki banyak efek. Misalnya, pada skala global, hal tersebut membantu
memoderasi iklim bumi. Ketika cairan menguap, permukaan cairan yang tersisa
akan mendingin. Pendinginan evaporative atau pendinginan akibat penguapan ini
terjadi karena molekul-molekul terpanas, yang memiliki energy kinetic
tertinggi, yang paling mungkin terlepas sebagai gas.
3.
Insulasi Badan Air oleh Es yang Mengapung
Air adalah satu dari sedikit zat yang
mempunyai densitas ( kerapatan ) lebih rendah saat berwujud padatan daripada
zat berwujud cairan.Ketika es menyerap panas yang cukup sehingga suhunya naik
diatas 0 derajat C, ikatan hydrogen diantara molekul-molekul terganggu.Ketika
Kristal runtuh, es akan mencair,dan molekul-molekul manjadi bebas untuk saling
mendekat.
Kemampuan es untuk mengapung akibat pemuaian
air ketika mamadat merupakan factor penting dalam kecocokan lingkungan bagi
kehidupan. Jika es tenggelam maka pada akhirnya semua kolam, danau, bahkan
samudra akan membeku, sehingga kehidupan seperti yang kita ketahui diBumi pun
semakin mustahil.
4.
Pelarut Kehiduapan
Sebongkah gula batu yang ditempatkan
dalam segelas air akan terlarut. Gelas akan mengandung campuran seragam gula
dan air. Konsentrasi gula terlarut akan sama disetiap bagian cairan. Cairan yang
sepenuhnya merupakan campuran homogeny dari 2 zat atau lebih disebut sebagai
larutan. Agen yang melarutkan dalam suatu larutan disebut pelarut, sedangkan
zat yang dilarutkan disebut zat terlarut. Larutan berpelarut air adalah larutan
dengan air sebagai pelarut.
Molekul-molekul air yang mengelilingi
setiap ion terlarut akan membentuk suatu bulatan disebut kulit hidrasi.Air yang
bekerja kearah dalam dari permukaan setiap keristal garam, akhirnya akan
melarutkan semua ion.
Hasil yang diperoleh adalah larutan
yang terdiri dari 2 zat terlarut, kation natrium dan anion klorida, yang
bercampur secara homogen dengan air, yang nerupakan pelarut. Senyawa ionok juga
larut dalam air. Air laut, misalnya mengandung berbagai macam ion terlarut,
demikian pula dengan sel-sel hidup.
5.
Zat Hidrofilix dan Zat Hidrofobig
Zat
apapun yang memiliki apinitas terhadap air tersebut hidropilik . pada beberapa
kasus, zat dapat bersipat hidropilik tanpa benar-benar larut. Misalnya,
beberapa molekul dalam sel sedemian besar sehingga tidak dapat larut. Sebagai
gantinya, molekul-molekul itu tetap trsuspensi dalam cairan berpelarut air dalm
sel.
Campuran semacam itu merupakan contoh koloit. Suspensis stabil
partikel-partikel halus dalam cairan cantoh lain zat hidropilik yang tidak
larut adalah katun, sejenis produk tumbuhan. Dengan demikian, handuk katun
bagus sekali untuk mengeringkan tubuh, namun tidak larut ketika dicuci.
6.
Konsentrasi zat terlarut dalam larutan berpelarut air
Keuntungan
praktis mengukur kuantitas zat kimia dalam mol adalah bahwa 1 mol suatu zat memiliki jumlah molekul yang sama
dengan satu mol zat apapun. Jika massa molekul zat A adalah 342 Dalton dan
massa molekul zat B adalah 10 Dalton, maka 342 gram zat A akan memiliki jumlah
molekul yang sama dengan 10 gram zat B. Mengukur dalam satu mol mempermudah
ilmuan yang bekerja di laboratorium untuk mengkombinasikan zat-zat dalam rasio
molekul yang tetap.
7.
Ancaman
Terhadap Kualitas Air di Bumi
Mengingat ketergantungan semua kehidupan
pada air, pencemaran sungai, danau, laut, dan hujan merupakan masalah
lingkungan yang serius. Banyak ancaman terhadap kualitas air diakibatkan oleh
aktivitas manusia. Misalnya, pembakaran bakar vosil (batu bara, minyak bumi,
dan gas). Praktek ini, yang semakin meningkat revolusi industri pada tahun
1800, melepaskan senyawa-senyawa gas ke atmosfer, termasuk banyak sekali CO2.
Pembakaran bahan bakar vosil adalah sumber
utama sulfur oksida dan dinitrogen oksida. Senyawa-senyawa ini bereaksi dengan
air di udara untuk membentuk asam kuat, yang turun ke bumi bersama hujan atau
salju. Presipitasi asam adalah sebutan untuk hujan, salju atau kabut dengan pH
yang lebih rendah. Presipitasi asam dapat merusak kehidupan di danau dan di
sungai. Selain itu, presipitasi asam yang turun yang datang memberi pengaruh
buruk pada kimia tanah dan telah memakan korban beberapa hutan di Amerika Utara
dan Eropa.
Meskipun demikian, beberapa peneliti
mengindikasikan bahwa mayoritas hutan di Amerika Utara saat ini tidak telalu
menderita akibat pretipitasi asam, sebagian besar berkat amandemen yang dibuat
pada tahun 1990 terhadap Clean Air Act.
2.3.Karbon dan Keanekaragaman
Molekuler Kehidupan
2.3.1.
Kimia organik adalah cabang sains yang mempelajari
senyawa karbon
Senyawa yang mengandung karbon disebut
bersifat organik, dan cabang kimia yang dikhususkan untuk mempelajari
senyawa-senyawa karbon disebut kimia
organik. Sebagian besar senyawa organic mengandung atom hidrogen selain
atom karbon. Sains kimia organik mulanya dari usaha memurnikan dan meningkatkan
hasil produk-produk semacam itu.
Pada awal 1800-an, ahli kimia telah
belajar membuat banyak senyawa sederhana di laboratorium dengan cara
mengkombinasikan unsur-unsur dalam kondisi yang tepat. Saat itu, ahli kimia
Swedia, membedakan senyawa organik, yang dianggap hanya dibuat dalam organisme
hidup, dan senyawa anorganik, yang ditemukan hanya pada benda-benda tak hidup.
Vitalisme, kepercayaan yang menyatakan bahwa ada ‘ruh kehidupn’ di luar batas
hukum-hukum fisika dan kimia, menjadi landasan cabang sains baru yang disebut
kimia organik.
Para ahli kimia mulai menyingkirkan
sedikit demi sedikit landasan vitalisme ketika mereka pada akhirnya mempelajari
cara menyintesis senyawa organik di laboratorium. Seorang ahli kimia Jerman
mencoba membuat sejenis garam ‘anorganik’. Pada penelitiannya ini, ia justru
memperoleh urea, senyawa organik yang terdapat dalam urin hewan. Vitalisme
runtuh sepenuhnya setelah para ahli kimia selama beberapa dasawarsa berhasil
melakukan sintetis bebrapa senyawa organic yang semakin kompleks di
laboratorium.
Para perintis kimia organik membantu
menggeser aliran-utama pemikiran biologis dari vitalisme ke mekanisme,
pandangan bahwa hukum-hukum fisika dan kimia mengatur semua fenomena alam,
termasuk proses-proses kehidupan. kimia organik didefinisi-ulang sebagai cabang
sains yang mempelajari senyawa-senyawa karbon, terlepas dari asalnya. Landasan
kimia organik bukanlah ‘ruh kehidupan’ yang tidak nyata, melainkan
keserbabisaan kimiawi yang unik dari unsur karbon.
2.3.2.
Atom karbon dapat membentuk beranekaragam molekul
dengan cara berikatan dengan empat atom lain.
Karbon memiliki 6
elektron, 2 elektron pada kulit pertama dan 4 pada kulit kedua. karena memiliki
4 elektron valensi pada suatu kulit yang bisa menampung 8 elektron, karbon
biasanya menyumbangkan atau menerima 4 elektron untuk melengkapi kulit
valensinya dan menjadi ion. atom karbon biasanya melengkapi kulit valensinya
dengan cara menggunakan 4 elektronnya bersama dengan atom-atom lain dalam ikatan
kovalen sehingga terdapat 8 elektron.
Ikatan-ikatan ini mungkin
mencakup ikatan kovalen tunggal maupun rangkap. ketika atom karbon membentuk
empat ikatan kovalen tunggal, susunan keempat orbital hibridnya menyebabkan
ikatan-ikatan tersebut membentuk sudut pada 4 pojokan suatu tetrahedron. Sudut
ikatan dalam metana (CH4) adalah 109,5º, sudut ini kurang lebih sama
pada sekelompok atom apa pun ketika karbon yang memiliki empat ikatan tunggal.
Misalnya, etana (C2H6) berbentuk seperti dua tetrahedron
yang bertumpang tindih. Valensi unsur-unsur utama molekul organik menunjukkan
valensi karbon dan mitranya yang paling sering adalah oksigen, hidrogen dan
nitrogen.
Rantai karbon membentuk
rangka sebagian besar molekul organik. Memilik panjang yang bervariasi, dan bisa
berbentuk lurus, bercabang, atau tersusun membentuk cincin tertutup.
Hidrokarbon adalah molekul organik yang hanya terdiri dari karbon dan hidrogen.
Hidrokarbon merupakan komponen utama minyak bumi, yang disebut bahan bakar
fosil karena terdiri dari sisa-sisa organisme yang hidup jutaan tahun lalu dan
baru terurai sebagian. Walaupun hidrokarbon tidak mendominasi organisme hidup,
banyak molekul organik suatu sel memiliki wilayah yang hanya terdiri dari
karbon dan hidrogen. Minyak bumi maupun lemak tidak larut dalam air, keduanya
merupakan hidrofobik karena sebagian besar ikatannya merupakan tautan karbon
dengan hidrogen yang relatif nopolar.
Isomer-isomer struktur
berbeda dalam susunan kovalen atom-atomnya. Jumlah kemungkinan isomer sangat
meningkat seiring peningkatan ukuran rangka karbon. Isomer-isomer geometrik
memiliki hubungan kovalen yang sama, namun berbeda dalam susunan spasialnya.
Ikatan tunggal memungkinkan atom-atom yang digabungkannya untuk berotasi secara
bebas di sekeliling sumbu ikatan tanpa mengubah senyawa. Kebalikannya, ikatan
rangkap tidak memungkinkan rotasi semacam itu, sehingga menghasilkan
kemungkinan adanya isomer-isomer geometrik.
Enantiomer adalah
isomer-isomer yang merupakan bayangan cermin satu sama lain. Konsep enantioner
penting dalam industri farmasi, karena kedua enantiomer suatu obat mungkin
tidak sama efektif. Dalam beberapa kasus, salah satu isomer mungkin menimbulkan
efek berbahaya. Efek enantioner yang berbeda-beda dalam tubuh menunjukkan bahwa
organisme sensitif bahkan terhadap variasi arsitektur molekular sekecil apapun.
2.3.3. Sejumlah
kecil gugus kimia merupakan kunci bagi fungsi molekul biologis.
Kita
dapat menganggap hidrokarbon, molekul organik paling sederhana, sebagai bingkai kerja dasar bagi
molekul-molekul organik yang lebih kompleks. Beberapa gugus kimia dapat
menggantikan satu atau lebih hydrogen yang terikat oada rangka karbon
hidrokarbon. Gugus ini dapat berpartisipasi dalam reaksi kimia atau dapat
berkontribusi bagi fungsi molekul secara tidak langsung melalui efek-efeknya
terhadap bentuk molekul. Jumlah dan susunan gugus membantu mamberikan cirri
pada setiap molekul.
·
Gugus kimia yang paling penting dalam proses kehidupan
Mari
kita lihat perbedaan antara testosterone dan estradiol (sejenis estrogen).
Testoteron merupakan hormone seks jantan sedangkan ekstradiol merupakan hormone
seks betina, pada manusia dan vertebrata lain.Hormon-hormon seks ini berbeda
hanya dalam gugus kimia yang melekat pada cincin-cincin tersebut.
Perbedaan
kerja kedua molekul ini ada banyak target diseluruh tubuh meembantu
menghasilkan cirri-ciri jantan dan betina yang berbeda.Gugus-gugus kimia yang
penting ini dikenal sebagai gugus fungsional. Setiap gugus fungsional
berpartisipasi dalam reaksi kimia dengan cara yang khas, yang berbeda antara
satu molekul organic dengan molekul
organic lain.
·
ATP : Sumber Penting Energi Untuk Proses Selular
Sejenis
fosfat organic yang lebih rumit, adenosin trifosfat ,atau ATP, layak disebutkan
karena fungsinya dalam sel sedemikian penting. ATP terdari dari suatu molekul
organic yang disebut adenosine, yang melekat pada deretan tiga gugus fosfat.
Jika tiga gugus tersusun dalam rangkain, seperti dalam ATP, satu fosfat dapat
terputus akibat reaksi dengan air.
2.4.
Struktur dan Fungsi Molekul Biologis Berukuran Besar
2.4.1.
Polimer dan
Makromolekul
Polimer merupakan senyawa yang besar dan terbentuk dari hasil penggabungan
sejumlah unit molekul terkecil (monomer). Polimer juga disebut senyawa makromolekul.
2.4.2. Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan golongan senyawa yang terdiri atas unsur-unsur C, H, dan O serta
mempunyai rumus umum Cn(H2O)m. Karbohidrat
dibedakan menjadi 3 sebagai berikut :
1. Monosakarida
Monosakarida
merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya terdiri atas beberapa
atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat
yang lain. Contonya : glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
2. Disakarida
Disakarida
merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yaang
berikatan melalui gugus –OH dengan melepaskan molekul air. Contohnya : sukrosa,
laktosa, dan maltosa.
3. Polisakarida
Merupakan
polimer alam yang terbentuk dari banyak sakarida dari monomernya. Contonya :
selulosa, glikogen, dan amilum.
2.4.3. Lemak
Lemak atau lipid adalah senyawa biomolekul yang digunakan sebagai sumber
energi dan merupakan komponen struktural penyusun membran serta sebagai
pelindung vitamin atau hormon. Lemak dibedakan menjadi trigliserida,
fosfolifid, steroid, dan lipoprotein. Trigliserida sering disebut lemak atau
minyak, disebut lemak jika pada suhu kamar berwujud padat dan sebaliknya
disebut minyak jika pada suhu kamar berwujud cair.
Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki
ikatan rangkap, sementara minyak tersusun atas asam lemak tidak jenuh. Asam
lemak jenuh lebih berbahaya dari pada asam lemak tak jenuh, karena berpotensi
meyebabkan jantung berkoroner atau hipertensi.
2.4.4. Protein
Merupakan senyawa polimer dengan monomernya berupa asam amino. Protein
mempunyai peranan penting bagi tubuh diantaranya sebagai berikut :
1. Pengangkut oksigen ke sel
2. Cadangan makanan
3. Penggerak Otot
4. Pelindung jaringan dibawahnnya
2.4.5. Asam Nukleat
Kedua tipe asam nukleat yaitu DNA dan RNA memungkinkan organisme hidup
mereproduksi komponen-komponen kompleksnya dari satu generasi ke generasi
berikutnya. DNA merupakan satu-satunya molekul yang menyediakan arahan untuk
replikasi dirinya sendiri. DNA juga mengarahkan sintesis DNA melalui RNA
mengontrol sintesis protein.
DNA adalah materi genetik yang diwarisi oleh organisme dari induknya.
Setiap kromosom mengandung satu molekul DNA panajng, biasabya mengandung
beberapa ratus gen atau lebih. Ketika sel mereproduks diri sendiri melalui
pembelahan, molekul DNA nya disalin dan diteruskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Ø Setiap
organisme tersusun atas materi (matter) yaitu segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Materi terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya batu, logam, minyak, dan gas. Materi terdiri atas unsur-unsur kimia
dalam bentuk murni maupun kombinasi yang
disebut senyawa. Dan sifat suatu unsur bergantung pada struktur atom-atomnya.
Ø Ikatan Hidrogen terbentuk ketika oksigen
yang bermuatan agak negatif pada suatu molekul air ditarik ke hidrogen yang
bermuatan positif pada molekul didekatnya. Ikatan hidrogen pada molekul-molekul
air merupakan dasar dari berbagai sifat air yang tidak biasa.
Ø Atom Karbon dapat membentuk beraneka ragam
molekul dengan cara berikatan dengan 4 atom lainnya
Ø Karbohidrat, protein, lemak, dan asam
nukleat merupakan makromolekul yang memiliki manfaat masing-masing bagi
kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Campell.dkk.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.Jakarta
: Erlangga
Sulami, Emi dan Anis Dyah R.2010.Detik-Detik
Ujian Nasional Kimia.Klaten : Intan Pariwara
Ianardiyanti, dan Marfuatun. 2008.Kimia.Solo :
CV.Sindhunatas
makasih... sangat membantu tugas kuliahku
BalasHapus