Teknik Penulisan Karya Ilmiah - Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pakem Pada Pembelajaran Fisika



MAKALAH
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pakem Pada Pembelajaran Fisika
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tehnik Peulisan Karya Tulis Ilmiah  yang Dibimbing Oleh Wahyu Wiji Astuti, M.Pd.Si


OLEH :
KHUSILA ZULHADI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMAWA
SUMBAWA
KATA PENGANTAR

           Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah tentang ”Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pakem Pada Pembelajaran Fisika  “ ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Tehnik Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
           Ucapan terimakasih pula kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini baik yang berupa materi maupun yang berupa gagasan sehingga makalah ini dapat mencangkup semua pokok pembahasan. Khususnya kepada dosen pembimbing  yang telah memberikan masukan-masukan yang berharga demi kesempurnaan makalah ini.
           Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


Sumbawa Besar,  Januari 2014



                                                                                   Penyusun        




DAFTAR ISI

Kata Pengantar  ..........................................................................................        i
Daftar Isi .....................................................................................................       ii
Bab.I     Pendahuluan                                                                                          
1.1  Latar belakang  ..................................................................................       1
1.2  Rumusan masalah  .............................................................................       1
1.3  Tujuan ...............................................................................................       1
Bab.II    Pembahasan                                                                                  
2.1    Hakikat Motivasi ..……………..…….......................................     2
2.1.1. Pengertian motivasi…………………………………………..
2.1.2. Bentuk-Bentuk Motivasi……………………………………..
2.1.3. Tujuan Pemberian Motivasi…………………………………..
2.1.4. Fungsi Motivasi……………………………………………….
2.3. Pendekatan PAKEM dalam pembelajaran  fisika……………………….
           2.3.1. Pengertian pembelajaran PAKEM……………………………….
           2.3.2. Prinsip Pemilihan Model PAKEM……………………………….
           2.3.3. Pengelola kelas pakem……………………………………………
2.4. Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pendekatan pakem pada pembelajaran Fisika......................................................................                
Bab.III  Penutup                                                                                          
3.1 Kesimpulan   ......................................................................................       9
3.2 Saran  .................................................................................................       9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..  10

BAB  I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Guru merupakan factor yang sangat menentukan dalam usaha menciptakan kondisi dinamis dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru mempunyai rasa optimis selama pembelajaran berlangsung. Asumsi yang mendasari  argumentasi ini ialah guru merupakan penggerak utama dalam pembelajaran. Keberhasilan  dalam pembelajaran terletak pada guru dalam melaksanakan misinya. Karena guru merupakan salah satu factor penunjang untuk memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran. Sehubungan dengan itu guru harus mampu mendorong siswa supaya aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian besar kemungkinan minat dan aktifitas belajar siswa semakin meningkat. Dalam pembelajaran guru bertindak sebagai motivator yang selalu berusaha mendorong siswa supaya aktif secara fisik maupun psikis dalam pembelajaran, demikian pula siswa dapat memperoleh materi pelajaran secara mendalam, dengan kata lain siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik. Pengetahuan yang di kuasai  secara mendalam yang diharapkan dari siswa akan terwujud apabila dalam pembelajaran siswa aktif atas usaha sendiri  dalam mencerna pelajaran yang diterimanya dari guru. Dalam hal ini siswa dituntut melakukan kegiatan yang timbul atas kemauan sendiri. Kegiatan itu dapat berbentuk kegiatan jasmani dan rohani dalam menerima, menyimpan , menguji sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu akan tercapai. Motivasi harus semaksimal mungkin dapat mendorong siswa agar dapat membangkitkan aktifitas siswa secara optimal. Pendekatan yang dapat meningkatkan motivasi siswa antara ain pendekatan pakem. Dengan pendekatan pakem anak akan menjadi aktif dan kreatif karna dengan pakem pembelajaran dirasakan anak menyenangkan dan akhirnya anak dengan sendirinya akan termotivasi. Motivasi merupakan suatu keseluruhan daya pengerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Olah karena itu pelajaran fisika disesuai kurikulum kurikulum tingkat satuan pembelajaran (KTSP) saat ini di mulai di ajarkan dari kelas X yang menjadi dasar kelas-kelas berikutnya.

1.1  Rumusan masalah
Apakah dengan pendekatan pakem dapat meningkatkan motivasi belajar  fisika.
1.2  Tujuan
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pendekatan pakem pada pembelajaran Fisika




BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Hakekat motivasi
2.1.1. Pengertian motivasi
Motivasi sebagai dorongan atau kemauan untuk melakukan sesuatu. Jika dikaitkan dengan kegiatan bimbingan maka siswa berkedudukan sebagai objek motivasi dan pemberi bimbingan adalah guru sebagai subjek motivasi. Dalam hal ini identik dengan motivator yang di artikan sebagai pendorong, pengerak, pemberi semangat, serta penganjur dan pemberi motivasi.
Motivasi sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya. Siswa yang tampaknta tidak bermotivasi, tetapi tidak dalam hal-hal yang diharapkan oleh para pengajar. Mungkin siswa cukup termotivasi untuk berprestasi di sekolah, akan tetapi pada saat sama ada kekuatan-kekuatan yang lain seperti teman-teman yang mendorong untuk tidak berprestasi di sekolah.
Motivasi adalah suatu proses untuk mengiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melaksanakan belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya.
Motivasi adalah suatu proses untuk mengiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi sebagai upaya untuk merespon setiap intuisi sehingga melahirkan perbuatan atau tingkah laku.

      Dalam hal ini perilaku belajar yang terjadi dalam situasi interaksi belajar mengajar dalam mencapai tujuan dan hasil belajar.
Motivasi mempunyai tiga karakteristik yaitu:
1.         Sebagai hasil dari kebutuhan
2.         Terarah kepada suatu tujuan; dan
3.         Menopang perilaku

Dari kesimpula di atas dapat kami simpulkan bahawa motivasi belajar adalah usaha guru dalam mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang terarah dan berlangsung secara efektif agar tujuan pembelajaran tercapai. Dan juga motivasi merupakan suatu unsur yang dapat menberikan dorongan atau keinginan seseorang untuk dapat melakukan suatu kkegiatan.


2.1.2. Bentuk-bentuk  Motivasi
Motivasi terbagi 2 (dua) yaitu:
1.               Motivasi instrinsik yaitu tujuan yang ingin dicapai terkandung dalam perbuatan belajar. Dalam belajar telah terkandung tujuan menambah pelajaran, misalnya seorang pelajar agar lebih sanggung mengatasi kesulitan-kesulitan hidup, agar memperolah pengetahuan, pengertian, sikap baik, penguasaan kecakapan.
2.              Motivasi ekstrinsik yakni tujuan yang ingin dicapai terletak diluar pembuatan belajar itu dan tidak terkandung didalam perbuatan itu. Misalnya berupa angka, hadiah, pujian, dan sebagainya.

Berdasarkan  pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi instrinsik tumbuh karena kesadaran akan tugas dan tanggungannya sebagai siswa yang harus memiliki ilimu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar agar siswa bergairah dalam belajar.
Motivasi guru harus berlangsung secaara kontinyu dan efektif agar aktifitas-aktifitas belajar siswa mencapai puncak yang maksimal sebab apabila aktifitas belajar siswa mencapai puncak yang maksimal besar kemungkinan siswa akan memperoleh hasil yang optimal.

2.1.3.  Tujuan pemberian motivasi
Tujuan pemberian motivasi dari guru tidak lepas dari tujuan pendekatan yaitu pada hakikatnya memaksimalkan manusia itu menyadari dan memahami siapa dia mengapa dia diadakan didunia ini dan harus kemana nantinya, konsep seperti ini sangan penting sebagai landasan filosofis dan dasar motivasi untuk melakukan aktivitas belajar mengajar.

Beberapa tujuan pemberian motivasi  adalah sebagai berikut:
a.                   Agar siswa belajar dengan giat
b.                  Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat dicirikan sebagai berikut:
1.      Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
2.      Ulet menghadapi kesulitan (tidak cepat putus asa)
3.      Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai)
4.      Lebih senang kerja mandiri
5.      Cepat bosan pada tugas-tugas yang rumit
6.      Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
7.      Tidak mudah melepaskan hal sudah diyakininya. senang mencari dan memecahkan soal-soal.

2.1.4.  Fungsi motivasi
Adapun fungsi motivasi adalah
a.     Memberi semangat dan mengaktifkan perserta didik supaya tetap berminat dalam belajar
b.     Memusatkan perhatian yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar
c.     Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang.

Motivasi sangat berguna bagi tindakan atas perbuatan seseorang.hal-hal tersebut antara lain yaitu:
1.      Motivasi itu mendukung manusia untuk berbuat atau bertindak, motivasi berfungsi sebagai penggerak yang memberikan energy atau kekuatan pada seseorang untuk melakukan sesuatu.
2.      Motivasi dapat menentukan agar perbuatan yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang lurus untuk mencapai tujuan. Maka makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang akan ditempuh.
3.      Motivasi menyeleksi perbuatan, artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi guna mencapai suatu tujuan dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak atau kurang bermanfaat bagi tujuan semula.

Fungsi lain dari motivasi adalah sebagai berikut:
a.                   Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, seperti timbulnya dorongan untuk belajar.
b.                  Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarah perbuatan ke pencapain tujuan yang diinginkan
c.                   Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya basar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.


2.2.   Pendekatan PAKEM dalam pembelajaran Fisika
2.2.1. pengertian pembelajaran PAKEM
Manusia  memperoleh sebagai besar dari kemampuan melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam kondisi-kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah dan dikontrol. Kemampuan manusia yang dikembangkan melalui belajar yaitu pertama : ketrampilan intelektual,informasi verbal, strategi kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Pendidikan dituntut untuk menyediakan kondisi belajar untuk perserta didik untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang harus dipelajari oleh subjek didik.
Pakem adalah singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan. Aktif di maksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif  bertanya, mempertanyakan menemukan gagasan. Kreaktif efektif dan menyenangkan (PAKEM) adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap, dan pemahaman berbagai sumber alat bantu belajar termasuk pemanfaat lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. Meskipun yang diharapkan pertama dan utama adalah keaktifan, dan kreatifitas peserta didik, namun sebenarnya gurupun dituntut untuk aktif dan kreatif, guru sangat menentukan apakah skenarionya berhasil, atau tidak.
Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari sipembelajar dalam membangun pengetahuanya, bukan proses positif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatianya tinggi. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif. Yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsungan. Sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus di capai. Jika pembelajran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.

Secara garis besar PAKEM dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a.         Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangakan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui buat.
b.         Guru mengunakan barbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk mengunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadi pembelajaran menarik menyenangkan dan cocok bagi siswa.
c.         Guru mengatur kelas dengan memanjang buku-buku  dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pokok baca.
d.        Guru menerapkan cara mengajar  yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok.
e.         Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasanya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Untuk dapat memahami pembelajaran PAKEM dapat mencermati ciri-cirinya sebagai berikut:
1.        Pembelajaran tersebut direncanakan dengan baik, yang didasarkan pada hasil di identifikasi tujuan dan kemampuan awal siswa dan mencakup urutan pembelajaran, pengorganisasian kelas, pengelolaan sumber belajar dan cara penilaian yang akan digunakan.
2.        Pembelajaran tersebut menarik dan menantang yang ditandai oleh peran guru dan tidak selalu dominan, sementara siswa aktif melakukan aktifitas belajar. Pembelajaran juga dapat meningkatkan oleh motivasi belajar, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, termasuk tugas-tugas terbuka.
3.        Siswa sebagai pusat pembelajaran, yang ditandai oleh adanya tuntutan agar siswa aktif terlibat, berpastisipasi, bekerja, berinteraksi anatarsiswa, menemukan dan memecahkan masalah.

2.2.2  Prinsip Pemilihan Model PAKEM
Salah satu perkembangan teori pembelajaran yang mendasari munculnya pendekatan PAKEM adalah terjadinya pergeseran paradigm proses belajar mengajar, yaitu dari konsep pengajaran menjadi pembelajaran yang berimplikasi kepada peran yang harus dilakukan guru yang tadinya mengajar menjadi membelajarkan. Dalam konsep pengajaran peran yang paling dominan ada pada guru, yaitu sebagai pengajaran yang melaksanakan tugaasnya mengajar. Dalam kegiatan pengajaran komunikasi sering hanya satu arah, yaitu dari guru kepada  siswa, sehingga siswa lebih banyak pasif. Pada saat guru menyampaikan materi pelajaran ,yaitu biasanya dilakukan melalui ceramah, para siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru.
Permasalahannya yang paling mendasar adalah saat seorang guru mengajar apakah ada jaminan bahwa para siswanya belajar ?
Berbeda dengan konsep pengajaran, konsep pembelajaran lebih mengutamakan pada aktifitas siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Dalam konsep pembelajarannya tugas guru adalah membelajarkan siswa.
Melalui penerapan ini maka siswa akan menjadi aktif melakukan berbagai aktifitas belajar, yang tidak hanya mendengarkan, tetapi mereka harus terlibat secara aktif.
Hal yang harus di lakukan dalam melaksanakan PAKEM adalah:
a.  Memahami sifat yang dimiliki anak setiap anak unik. Mereka memiliki karakteristik yang berbeda. Namun pada dasarnya mereka juga memiliki rasa ingin tahu dan daya imajinasi. Kedua sifat ini merupakan model dasar untuk mengembangkan sikap/berpikir kritis dan kreatif.
b.  Mengenal anak secara perorangan para siswa memiliki latar belakang social, ekonomi dan budaya bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda.
c.  Memanfaatkan perilaku anak dalam perorganisasian belajar ciri lain yang dimiliki anak-anak adalah kesenangan untuk bermain, berteman secara berkelompok.
d. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah salah satu fungsi pembelajaran adalah menyiapkan peserta didik untuk siap terjun ke masyarakat dengan berbaagai permasalahanya.
e.  Mengembangkan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik ruang kelas sebagai lingkungan belajar, sebagai salah satu sumber belajar.

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan pakem, ada sejumlah kemampuan yang harus dilakukan dan di kuasai guru, antara lain:
1.              Guru harus merancang dan mengelola pembelajarannya yang mampu mendorong siswa berperan aktif di dalamnya. Untuk itu guru harus mampu melaksanakan pembelajaran secara bervariasi.
2.              Guru harus mengunakan alat bantu dan sumber yang beragam (multimedia)
3.              Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilannya.
4.              Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan dan tulisan.
5.              Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.

2.2.3.  Pengelola kelas pakem
Setting  kelas didasarkan dalam proses belajar, termasuk kolabolasi, otonomi individu, refleksi, relevansi pribadi dan pluralism. Setting  kelas yang konstruktif akan memberikan kesempatan aktif belajar.
Mengacu pada pendekatan holistic dalam pendidikan , setting kelas konstruktif merefleksikan asumsi bahwa proses pengetahuan dan pemahaman dan akuisisi adalah benar-benar melekat pada konteks social dan emosional saat belajar.

Lima metode kunci untuk merancang setting kelas yang konstruktif, yaitu:
1.                  Menciptakan konteks belajar yang mendorong pengembangan otonomi pribadi.
2.                  Mengkondisikan pemelajar dengan alasan-alasan belajar dan aktifitas belajar.
3.                  Mendorong pengaturan diri dengan pengembangaan keterampilan dan tingkah laku yang memungkinkan pemelajar meningkatkan tanggung jawab dalam belajarnya.
4.                  Mendorong kesadaran belajar dan mengujian kesalahan.

2.3.   Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pendekatan pakem pada pembelajaran Fisika
Penyebab peserta didik belajar ada dua hal yaitu:
1.  Siswa belajar karena didorong oleh keinginan untuk mengetahuinya dalam belajar terkandung tujuan untuk mengubah pengetahuan.
2.  Siswa belajar supaya mendapat angka yang baik, naik kelas, mendapat ijazah dan sebagainya.
Upaya guru meningkatkan motivasi belajar dengan pendekatan pakem yaitu:
a.              Memberi angka
 siswa belajar ingin memperoleh angka yang baik, maka dari itu dia berusaha dengan segenap tenaganya untuk belajar. Memberi angka atau nilai harus benar-benar menggambarkan hasil belajar siswa, dengan kata lain nilai harus diberikan harus objektif tidak dipengaruhi oleh factor-faktor subjektif yang tidak ada hubunganya dengan hasil belajar siswa. Jadi nilai yang diberikan pada siswa adalah nilai murni sebagai penghargaan terhadap hasil pekerjaanya.
b.              Memberi hadiah
Dalam proses pembelajaran guru boleh memberikan hadiah kepada siswa. Pada permulaan pertemuan sebagai bahan apersepsi guru mengatakan kepada siswa, apabila pelajaran ini di selesai akan diadakan tes. Barang siapa memperoleh nilai yang paling tinggi akan diberikan hadiah, misalnya buku tulis, polpen, pensil, dan sebagainya. Hadiah ini merupakan usaha guru untuk merangsang siswa dalam mengikuti pelajaran.
c.              Sering membuat ulangan
Siswa-siswa akan lebih giat belajar bila sering diadakan ulangan atau tes dalam waktu dekat, maka dari itu memberikan ulangan sangat penting bagi kemajuan belajar siswa. Setiap memberikan ulangan guru harus memberitahu siswa kapan ulangan tersebut akan dilaksanakan. Dengan demikian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar saat menghadapi ulangan yang dihadapinya. Memberikan ulangan juga jangan terlalu sering, karena kurang berpengaruh pada siswa. Lebih baik adakan sekali seminggu lebih merangsang siswa-siswa untuk belajar dengan giat dari pada ulangan setiap hari.
Ada juga upaya guru meningkatkan motivasi belajar
1.  Mengadakan persaingan
2.  Hasrat untuk belajar
3.  Ego involment (harga diri)
4.  Mengetahui hasil belajar
5.  Kerjasama
6.  Tujuan yang diakui dan diterima adengan baik oleh siswa
7.  Pujian
8.  Teguran dan kecaman
9.  Suasana yang menyenangkan
10.                      Membutukan minat.

Bangkitkan minat belajar siswa denga cara-cara sebagai berikut:
1.              Materi pelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
2.              Menghubungkan pelajaran dengan pengalaman siswa.
3.              Mengunakan berbagai bentuk model mengajar, misalnya dengan metode diskusi, demontrasi dan sebagainya.





BAB III
PENUTUP


2.4. Kesimpulan
Kemampuan manusia yang dikembangkan melalui belajar yaitu ketrampilan intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Pendidikan dituntut untuk menyediakan kondisi belajar untuk perserta didik untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang harus dipelajari oleh subjek didik.
Pakem adalah singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan. Aktif di maksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan menemukan gagasan. Kreaktif efektif dan menyenangkan (PAKEM) adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap, dan pemahaman berbagai sumber alat bantu belajar termasuk pemanfaat lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. Meskipun yang diharapkan pertama dan utama adalah keaktifan, dan kreatifitas peserta didik, namun sebenarnya guru pun dituntut untuk aktif dan kreatif, guru sangat menentukan apakah skenarionya berhasil, atau tidak.

2.5. Saran 

Dengan di bentuknya makalah ini saya berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan bacaan untuk pembaca guna memahami ‘Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pakem Pada Pembelajaran Fisika’. 





DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2008, kurikulum tingkat satuan pendidikan . www.Duniaguru.Com
Bahri djamarah sysiful. 1995, strategi belajar mengajar. Jakarta PT Reneka Cipta
Dimyanti  & mudjiono. 2004. Belajar dan pembelajaran. Penerbit:  departemen pendidikan
Hamalik oemar. 2003. Perencanaan penbelajaranberdasarkan pendekatan system. Bina  aksara Jakarta.
Khaerudin. 2008. Peningkatan mutu pendidikan dasar melalui pakem. www.ilmsssupendidikan.net
Hilhard bower. 1975. Theoris of learning. http://www.goegle.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statistik Fisika - Skor Baku, Koefisien Variansi, Ukuran Kemiringan Data dan Ukuran Keruncingan data

Termodinamika - Persamaan Keadaaan Gas Ideal

Fisika Modern - Sifat Partikel Dari Gelombang